“Sebentar lagi apa Saeko?” tanya Yui mengagetkan Saeko.
“EH? tidak, tidak hehehe bukan apa-apa… hehehe” respon Saeko.
“Eh Saeko, kau mau ikut cosplay besok?” tanya Miku yang berdiri di sebelah Yui.
“EH? tidak, tidak hehehe bukan apa-apa… hehehe” respon Saeko.
“Eh Saeko, kau mau ikut cosplay besok?” tanya Miku yang berdiri di sebelah Yui.
“Ehhh… kapan?” tanya Saeko.
“Besok, kau tidak tahu?” Miku balik tanya.
“Astaga, aku lupa soal itu…” jawab Saeko dengan menepak dahinya.
“Kau akan ikut kan?” tanya Yui yang memohon pada Saeko.
“Eeeehhh, aku tidak tahu… aku…” perkataan Saeko terpotong oleh Miku.
“Ritsu akan cosplay juga lho…” rayu Miku.
“Eh? yang benar?” Saeko mendengar perkataan Miku dan langsung terkaget.
“Yup… Aku, Miku, Ritsu, Rin dan Len akan manggung juga sebagai penghibur acara…” kata Yui sambil menunjuk Miku dan bangku Ritsu.
Tiba-tiba Saeko terdiam dan bergumam dalam hatinya.
“Saeko, ini adalah waktu yang tepat… kau bisa ikut cosplay dan…” kata dirinya yang lain yang belum selesai berbicara.
“Aku tahu, ini adalah saat yang aku tunggu-tunggu…” timpal Saeko.
“Baiklah, aku akan memilih costum yang pas untukmu…” balas Saeko.
Miku dan Yui merasa aneh, Saeko melamun kembali.
“Saeko?” panggil Miku sambil melambaikan tangan di depan muka Saeko.
“Eh maaf maaf, aku hanya kurang tidur jadi sering melamun… hehehe…” respon Saeko.
“Kau jadi ikut kan?” Miku kembali bertanya.
“Ehh, baiklah…” jawab Saeko positif.
“Yes, dan jangan lupa nonton kita manggung ya Saeko…” Yui mengingatkan Saeko untuk menonton mereka manggung.
“Hmm hmm… ini akan asyik…” balas Miku.
“Baiklah… hehe” kata Saeko.
Saeko setuju akan ikut cosplay keesokan harinya bersama Miku, Yui, dan Ritsu. Miku adalah seorang gadis periang yang juga bintang kelas serta model di kelasnya, dia merupakan teman SMP dari Ritsu dan Saeko. Yui adalah sahabat dari Miku, mereka terus bersama dari mereka kanak-kanak. Mereka berdua selalu bercanda ria dan mereka juga yang paling ribut dikelasnya.
Disisi yang lain, dari kejauhan, Kiba, yang pernah dilukai oleh Saeko secara fisik terus mengamati Saeko, Kiba ingin balas dendam atas apa yang Saeko lakukan kepadanya, luka yang di pipinya masih membekas dan tidak bisa hilang. Suatu saat Kiba berharap ada peluang untuk membalas dendam kepada Saeko.
Bell pulang sekolah pun bordering, SMA tempat Saeko bersekolah akhirnya berakhir dan para murid diperbolehkan untuk pulang. SMA tempat Saeko bersekolah berakhir tiap pukul 4 sore. Saat akan pulang sekolah, Saeko dan Ritsu berencana untuk pulang sekolah bersama dan pergi kerumah Saeko untuk merencanakan cosplay apa yang akan mereka kenakan, namun Rin dan Len menghadang di jalan mereka.
“Ritsu…” kata Rin menghentikan langkah Ritsu dan Saeko.
“Rin? Len? Ada apa?” tanya Ritsu.
“Sore, Len, Rin…” sapa Saeko. Saeko berusaha menyapa Rind an Len tiap bertemu mereka, namun tidak ada respon positif dari mereka berdua.
“Ritsu, apa kau lupa…?” tanya Rin.
“Eh… apa ya?” Ritsu terlihat bingung.
“Kita ada briefing dan latihan hari ini… Miku dan Yui sudah berada di jalan menuju base camp kita…” jawab Rin.
“Ah… aku lupa, hari ini aku berencana untuk memilih cosplay dengan Saeko” balas Ritsu.
“Kau memilih yang mana? Kita merencanakan cosplay serta band kita yang akan tampil besok… waktu kita sedikit…” kata Rin.
“Tapi…” Ritsu memelas Rin.
“Ayo…” Rin pun menarik Ritsu dari Saeko, perbuatan Rin itu membuat Saeko semakin benci kepadanya.
“Tunggu… eh, Saeko, maaf ya… nanti malam aku kerumahmu…” kata Ritsu yang ditarik-tarik oleh Rin.
Saeko hanya melambaikan tangan, Saeko semakin benci terhadap Rin, lalu Saeko seperti tidak sabaran untuk segera menghapus Rin, Saeko sudah mengepal tangannya dengan keras. Tiba-tiba dari belakang, Sai dan Kouichi datang menuju Saeko dan menepuk pundaknya dan menyapanya.
“Selamat sore Saeko…” kata Sai sambil menepuk pundaknya.
“Eh?” Saeko terkagetkan.
“Sedang apa aku berdiam disini?” tanya Sai.
“Kouichi, Sai, k.. kau mengagetkan aku…” jawab Saeko.
“Maaf tentang itu… oh ya, kau ingin ikut dengan kami?” balas Sai.
“Eh? Kemana?” tanya Saeko dengan muka heran.
“Kami ingin ke toko cosplay, besok ada lomba kan…? Apa kau ingin ikut?” Sai mengajak Saeko untuk ikut.
“Eh… bagaimana ya…” Saeko sedikit bingung.
“Hey, Kouichi kenapa kau diam saja…” canda Sai kepada Kouichi yang disebelahnya yang dari tadi hanya diam dan malu-malu kucing.
“Eh, eh eh, y.. ya, apa k, kau mau ikut?” ajak Kouichi dengan malu.
“Maaf ya Sai, Kouichi, aku hari ini tidak bisa… maaf ya…” jawab Saeko dengan tersenyum ragu-ragu.
“Ya sudah tidak apa-apa…” balas Sai.
“Baiklah aku pulang dulu, sudah sore…. Bye Kouichi, Sai…” Saeko pergi meninggalkan Said an Kouichi.
“OK…” lalu Saeko pun pulang. “Hey, Kouichi, kau suka Saeko kan?” tanya Sai sambil berbisik-bisik kepada Kouichi.
“Eh?” Kouichi terkaget.
“Hahaha, aku bercanda, tenang saja…” tawa Sai.
Lalu kedua laki-laki itu pergi kerumahnya masing-masing. Kouichi adalah seseorang laki-laki yang sering di incar oleh perempuan dikelasnya atau dari kelas lain, dia merupakan teman sekelas Saeko, Ritsu, Miku dan Yui, namun Kouichi tidak pernah menerimanya. Sai adalah seorang laki-laki yang polos dan baik, dia sering menjadi juara dikelasnya namun hanya sering mendapatkan juara dua.
Saeko sudah sampai dirumah dan langsung pergi ke kamar mandi untuk istirahat dan membersihkan diri. Setelah itu, Saeko menjalani kehidupan seperti biasanya, rumahnya biasa sepi karena ayah ibunya dulu jarang berada dirumahnya. Setelah mengerjakan beberapa pekerjaan rumah, Saeko langsung menyiapkan pakaian-pakaian untuk cosplay besok.
“Hmmm… menurutmu aku bagus memakai baju apa?” tanya Saeko bertanya kepada dirinya yang lain sambil berkaca hanya memakai pakaian dalam dan sambil mencocok-cocokkan costum cosplaynya.
“Kita akan membunuh Rin besok kan? Jadi aku memilih untuk costum wanita berpedang…” jawab dirinya yang lain. Saeko pun memakai baju apa yang dipilih oleh dirinya yang lain. “Lihat, ini pas dengan dirimu…” sanjung dirinya yang lain.
“Ya, lumayan bagus…” balas Saeko.
“Tapi, baju seperti ini, rentan terhadap darah yang akan keluar nanti… oh ya, kau punya costum ninja yang ketat itu kan? Saat kita melakukan aksi nanti… pastikan kau bawa costum ninjamu, pedang ayahmu, serta beberapa alat bedah… kau ahli dalam bedah kan?” dirinya yang lain memberikan rencana dan saran kepada Saeko.
“Baiklah…” Saeko menurut pada perintah dirinya yang lain. Setelah Saeko mencoba costum cosplaynya, Saeko mempersiapkan alat-alat yang tadi diperintahkan oleh dirinya yang lain… “Apakah ini akan berhasil?” tanya Saeko dengan takut.
“Percaya padaku…” kata dirinya yang lain dengan percaya diri.
“Bagaimana jika kita ketahuan…?” Saeko kembali bertanya kepada dirinya yang lain.
“Untuk apa takut? Takut hanya akan menjadi bebanmu dalam menggapai tujuanmu…” balas dirinya yang lain.
Saeko sudah set dengan alat-alatnya, dan siap untuk keesok harinya. Sebelum itu dirinya yang lain memberikan kekuatan lain kepada Saeko untuk membuat tulisan yang misterius untuk memancing Rin.
“Besok, kau tidak tahu?” Miku balik tanya.
“Astaga, aku lupa soal itu…” jawab Saeko dengan menepak dahinya.
“Kau akan ikut kan?” tanya Yui yang memohon pada Saeko.
“Eeeehhh, aku tidak tahu… aku…” perkataan Saeko terpotong oleh Miku.
“Ritsu akan cosplay juga lho…” rayu Miku.
“Eh? yang benar?” Saeko mendengar perkataan Miku dan langsung terkaget.
“Yup… Aku, Miku, Ritsu, Rin dan Len akan manggung juga sebagai penghibur acara…” kata Yui sambil menunjuk Miku dan bangku Ritsu.
Tiba-tiba Saeko terdiam dan bergumam dalam hatinya.
“Saeko, ini adalah waktu yang tepat… kau bisa ikut cosplay dan…” kata dirinya yang lain yang belum selesai berbicara.
“Aku tahu, ini adalah saat yang aku tunggu-tunggu…” timpal Saeko.
“Baiklah, aku akan memilih costum yang pas untukmu…” balas Saeko.
Miku dan Yui merasa aneh, Saeko melamun kembali.
“Saeko?” panggil Miku sambil melambaikan tangan di depan muka Saeko.
“Eh maaf maaf, aku hanya kurang tidur jadi sering melamun… hehehe…” respon Saeko.
“Kau jadi ikut kan?” Miku kembali bertanya.
“Ehh, baiklah…” jawab Saeko positif.
“Yes, dan jangan lupa nonton kita manggung ya Saeko…” Yui mengingatkan Saeko untuk menonton mereka manggung.
“Hmm hmm… ini akan asyik…” balas Miku.
“Baiklah… hehe” kata Saeko.
Saeko setuju akan ikut cosplay keesokan harinya bersama Miku, Yui, dan Ritsu. Miku adalah seorang gadis periang yang juga bintang kelas serta model di kelasnya, dia merupakan teman SMP dari Ritsu dan Saeko. Yui adalah sahabat dari Miku, mereka terus bersama dari mereka kanak-kanak. Mereka berdua selalu bercanda ria dan mereka juga yang paling ribut dikelasnya.
Disisi yang lain, dari kejauhan, Kiba, yang pernah dilukai oleh Saeko secara fisik terus mengamati Saeko, Kiba ingin balas dendam atas apa yang Saeko lakukan kepadanya, luka yang di pipinya masih membekas dan tidak bisa hilang. Suatu saat Kiba berharap ada peluang untuk membalas dendam kepada Saeko.
Bell pulang sekolah pun bordering, SMA tempat Saeko bersekolah akhirnya berakhir dan para murid diperbolehkan untuk pulang. SMA tempat Saeko bersekolah berakhir tiap pukul 4 sore. Saat akan pulang sekolah, Saeko dan Ritsu berencana untuk pulang sekolah bersama dan pergi kerumah Saeko untuk merencanakan cosplay apa yang akan mereka kenakan, namun Rin dan Len menghadang di jalan mereka.
“Ritsu…” kata Rin menghentikan langkah Ritsu dan Saeko.
“Rin? Len? Ada apa?” tanya Ritsu.
“Sore, Len, Rin…” sapa Saeko. Saeko berusaha menyapa Rind an Len tiap bertemu mereka, namun tidak ada respon positif dari mereka berdua.
“Ritsu, apa kau lupa…?” tanya Rin.
“Eh… apa ya?” Ritsu terlihat bingung.
“Kita ada briefing dan latihan hari ini… Miku dan Yui sudah berada di jalan menuju base camp kita…” jawab Rin.
“Ah… aku lupa, hari ini aku berencana untuk memilih cosplay dengan Saeko” balas Ritsu.
“Kau memilih yang mana? Kita merencanakan cosplay serta band kita yang akan tampil besok… waktu kita sedikit…” kata Rin.
“Tapi…” Ritsu memelas Rin.
“Ayo…” Rin pun menarik Ritsu dari Saeko, perbuatan Rin itu membuat Saeko semakin benci kepadanya.
“Tunggu… eh, Saeko, maaf ya… nanti malam aku kerumahmu…” kata Ritsu yang ditarik-tarik oleh Rin.
Saeko hanya melambaikan tangan, Saeko semakin benci terhadap Rin, lalu Saeko seperti tidak sabaran untuk segera menghapus Rin, Saeko sudah mengepal tangannya dengan keras. Tiba-tiba dari belakang, Sai dan Kouichi datang menuju Saeko dan menepuk pundaknya dan menyapanya.
“Selamat sore Saeko…” kata Sai sambil menepuk pundaknya.
“Eh?” Saeko terkagetkan.
“Sedang apa aku berdiam disini?” tanya Sai.
“Kouichi, Sai, k.. kau mengagetkan aku…” jawab Saeko.
“Maaf tentang itu… oh ya, kau ingin ikut dengan kami?” balas Sai.
“Eh? Kemana?” tanya Saeko dengan muka heran.
“Kami ingin ke toko cosplay, besok ada lomba kan…? Apa kau ingin ikut?” Sai mengajak Saeko untuk ikut.
“Eh… bagaimana ya…” Saeko sedikit bingung.
“Hey, Kouichi kenapa kau diam saja…” canda Sai kepada Kouichi yang disebelahnya yang dari tadi hanya diam dan malu-malu kucing.
“Eh, eh eh, y.. ya, apa k, kau mau ikut?” ajak Kouichi dengan malu.
“Maaf ya Sai, Kouichi, aku hari ini tidak bisa… maaf ya…” jawab Saeko dengan tersenyum ragu-ragu.
“Ya sudah tidak apa-apa…” balas Sai.
“Baiklah aku pulang dulu, sudah sore…. Bye Kouichi, Sai…” Saeko pergi meninggalkan Said an Kouichi.
“OK…” lalu Saeko pun pulang. “Hey, Kouichi, kau suka Saeko kan?” tanya Sai sambil berbisik-bisik kepada Kouichi.
“Eh?” Kouichi terkaget.
“Hahaha, aku bercanda, tenang saja…” tawa Sai.
Lalu kedua laki-laki itu pergi kerumahnya masing-masing. Kouichi adalah seseorang laki-laki yang sering di incar oleh perempuan dikelasnya atau dari kelas lain, dia merupakan teman sekelas Saeko, Ritsu, Miku dan Yui, namun Kouichi tidak pernah menerimanya. Sai adalah seorang laki-laki yang polos dan baik, dia sering menjadi juara dikelasnya namun hanya sering mendapatkan juara dua.
Saeko sudah sampai dirumah dan langsung pergi ke kamar mandi untuk istirahat dan membersihkan diri. Setelah itu, Saeko menjalani kehidupan seperti biasanya, rumahnya biasa sepi karena ayah ibunya dulu jarang berada dirumahnya. Setelah mengerjakan beberapa pekerjaan rumah, Saeko langsung menyiapkan pakaian-pakaian untuk cosplay besok.
“Hmmm… menurutmu aku bagus memakai baju apa?” tanya Saeko bertanya kepada dirinya yang lain sambil berkaca hanya memakai pakaian dalam dan sambil mencocok-cocokkan costum cosplaynya.
“Kita akan membunuh Rin besok kan? Jadi aku memilih untuk costum wanita berpedang…” jawab dirinya yang lain. Saeko pun memakai baju apa yang dipilih oleh dirinya yang lain. “Lihat, ini pas dengan dirimu…” sanjung dirinya yang lain.
“Ya, lumayan bagus…” balas Saeko.
“Tapi, baju seperti ini, rentan terhadap darah yang akan keluar nanti… oh ya, kau punya costum ninja yang ketat itu kan? Saat kita melakukan aksi nanti… pastikan kau bawa costum ninjamu, pedang ayahmu, serta beberapa alat bedah… kau ahli dalam bedah kan?” dirinya yang lain memberikan rencana dan saran kepada Saeko.
“Baiklah…” Saeko menurut pada perintah dirinya yang lain. Setelah Saeko mencoba costum cosplaynya, Saeko mempersiapkan alat-alat yang tadi diperintahkan oleh dirinya yang lain… “Apakah ini akan berhasil?” tanya Saeko dengan takut.
“Percaya padaku…” kata dirinya yang lain dengan percaya diri.
“Bagaimana jika kita ketahuan…?” Saeko kembali bertanya kepada dirinya yang lain.
“Untuk apa takut? Takut hanya akan menjadi bebanmu dalam menggapai tujuanmu…” balas dirinya yang lain.
Saeko sudah set dengan alat-alatnya, dan siap untuk keesok harinya. Sebelum itu dirinya yang lain memberikan kekuatan lain kepada Saeko untuk membuat tulisan yang misterius untuk memancing Rin.
Created by Rein Zukaichi & Upload by Aldo Ferdiansyah
0 komentar:
Posting Komentar