Chapter 5 #The Beginning

Dan akhirnya esok hari yang ditunggu oleh Saeko tiba. Saeko langsung berangkat dan membawa alat-alatnya dalam sebuah tas kecil seperti tas belajar. Pada saat Saeko datang ke sekolah. Alat-alat, panggung, dan dekorasi-dekorasi sudah di set sempurna. Saeko melihat berkeliling lapangan, jalan masuk sekolah, dan aula untuk melihat apa saja yang terjadi, ternyata untuk lomba ban
d di adakan di Aula sekolah yang besar, dan cosplay di adakan di panggung di lapangan sekolahnya.
Kemudian, Saeko bertanya kepada MC acara lomba band kapan band Ritsu akan tampil, ternyata band Ritsu tampil terakhir sekitar jam setengah 4 sore. Setelah bertanya, Saeko pergi ke panggung untuk melihat orang-orang yang mengikuti cosplay.
Disitu terlihat Miku yang anggun dalam costum seorang permaiuri, dan Yui terlihat memakai costum ala anak punk. Juga disitu terlihat Len, Rin dan Ritsu. Len memakai costum tuxedo, Rin memakai costum gothic yang serba hitam serta rambutnya pun yang tadinya pirang menjadi hitam, dan penampilan Ritsu seperti militer, hanya memakai celana pendek diatas lutut, sebuah jaket militer serta baret dengan warna yang sama membuat Saeko tidak bisa memalingkan pandangannya.
Saeko banyak sekali melihat orang-orang yang sangat menawan dan anggun dalam cosplay-cosplay itu. Sai dan Kouichi pun ikut berpartisipasi dengan memakai costum ala komandan pasukan perang pada jaman dahulu.
Tiba-tiba Miku dan Yui menghampiri Saeko yang terpana melihat event ini.
“SAEKOOOOOO!!!” teriak Yui mengagetkan Saeko.
“Whhhaaa…!!!” Saeko pun terkaget.
“Hahaha…” Miku tertawa melihat Saeko terkaget.
“Wah, kau cantik sekali hari ini Saeko…” sanjung Yui.
“Kau mengagetkanku saja Yui, tapi sebelumnya terima kasih…” balas Saeko.
“Eh coba lihat…” Miku mengalihkan pembicaraan.
“Apa?” tanya Yui dan Saeko bersamaan.
“Itu kak Uchiha Sasuke, dia adalah pemenang lomba cosplay dan foto terbaik setiap bulan…” kata Miku menunjuk ke arah orang bernama Sasuke.
“Wah…” kata Yui dan Saeko.
“Dia itu ganteng, keren, pintar, dan…” perkataan Miku terpotong.
“Dan ikut club Kendo…” timpal Saeko.
“Eh? Saeko bagaimana kau bisa tahu?” tanya Miku dengan penasaran.
“Hehehe, aku juga ikut club Kendo…” Jawab Saeko sambil garuk-garuk kepala.
Setelah itu Yui dan Miku harus pergi ke aula sekolah karena mereka harus terus hadir ketika acara band berlangsung, Saeko kembali menyendiri lagi.
Saeko terus berjalan-jalan melihat cosplay teman-temannya, Saeko terkesan juga malu, karena kebanyakan teman-temannya memakai cosplay yang lebih bagus darinya. Saeko hanya memakai pakaian khas jaman samurai dulu. Tapi banyak lelaki yang berpaling ke arah Saeko, karena Saeko berpakaian sangat bagus.
Namun, disisi lain hati Saeko terus memikirkan rencana untuk membunuh Rin, dia terus berfikir dan berfikir, sehingga akibat dia terus melamun sambil berjalan, ia menabrak Uchiha Sasuke, lalu Sasuke berpaling kepadanya.
*dub
“Aduh…” kata Saeko.
“Hey, kalau jalan itu…” tiba-tiba perkataan Sasuke berhenti ketika ia berbalik badan.
“Maaf maaf…” Saeko meminta maaf.
“Kau Saeko Busujima kan?” tanya Sasuke.
“Ya, kenapa?” Saeko balik tanya kepada Sasuke.
“Aku titip salam kepada Ritsu…” jawab Sasuke.
Mendengar perkataan itu membuat Saeko semakin depresi, dia terlihat murung ketika mendengar kata-kata Sasuke. Saeko menjawabnya dengan penuh rasa sedih namun ditutupi dengan senyuman.
“Baiklah…” balas Saeko.
“Hmm… terima kasih sebelumnya… aku pergi dulu…” Sasuke pun pergi bersama teman-temannya.
Saeko hanya tertunduk setelah mendengar kata-kata itu, ia merasa seperti Ritsu semakin jauh darinya. Setelah itu, Saeko melihat jam tangannya, dan ternyata sudah hampir jam 4 sore pertanda band Rin akan main di Aula untuk penutupan acara. Saeko langsung bergegas-gegas ke aula sekolah.
Setelah berlari-lari menuju Aula, akhirnya Saeko sampai dan tidak telat waktu, Saeko tepat pada saat mereka mau memulai permainannya. Saeko pun masuk ke dalam Aula dan melihat performa band Rin dari kejauhan karena sangat penuh di Aula sekolahnya itu.
Saeko pun berjalan ke tempat backstage dan melihat tas Rin tersimpan di atas tempat penyimpanan gitar miliknya. Karena suara sangat keras, semua orang tidak menyadari masuknya Saeko ke backstage, lalu Saeko menaruh surat untuk memancing Rin ke atas tempat gitarnya. Setelah menaruh surat itu, Saeko pergi keluar Aula dan menunggu Rin untuk datang ke tempat yang telah di set oleh Saeko.
13 Menit telah berlalu, band Rin yang telah membawakan 3 lagu itu disambut baik oleh para penonton. Para anggota band pun pergi ke tempat istirahat, Lalu Rin melihat surat yang ada di tempat gitarnya, dan Rin membawa ke toilet Aula untuk membaca surat itu agar tidak ketahuan oleh Len, saudara kembarnya. Dalam surat itu tertulis.
“Kepada Rin Kagamine, aku adalah fans terberat mu sejak kau masuk SMA ini, bisakah kau menemui aku di gedung sekolah lama tepatnya di kelas 2-1, aku akan memberikan sesuatu padamu… mungkin kau akan menyukainya… dan aku juga ingin berbicara sebentar padamu… TTD : Fans terberatmu…” begitu isi suratnya. Setelah selesai membaca, Rin mendatangi Len yang menunggu.
“Len, jika ingin pulang duluan, silahkan saja, sepertinya aku ada kepentingan dulu…” kata Rin.
“Baiklah, tapi jangan malam-malam…” balas Len.
“OK!”
Semua orang telah pulang karena acara telah selesai, namun Rin akhirnya terpancing oleh surat tersebut, Rin pergi ke gedung sekolah lama dan Saeko pun melihat Rin masuk kedalam, Saeko sudah menunggu sebelumnya dan sudah siap-siap untuk membunuh Rin.
Rin pun datang ke gedung sekolah lama, dan masuk ke kelas yang telah di tentukan, pada saat Rin masuk ke kelas, tiba-tiba Saeko memukul Rin dengan keras dengan bagian bawah pedangnya sehingga membuat ia pinsan dan tak sadarkan diri.
“Hehehehe, akhirnya…” tawa Saeko dengan muka seorang maniaknya ketika melihat Rin terjatuh di depan mukanya. Saeko pun menunggu waktu malam agar tidak ada seorang pun lagi di sekolahnya.
Malam hari pun tiba, Saeko sudah memakai pakaian ketat ninjanya yang terbuat dari karet atau latex untuk membunuh Saeko. Rin pun tersadarkan dari pinsan dan langsung menyadari matanya tertutup dan tangan kakinya terikat di sebuah kursi.
“Ehh…? Kenapa gelap begini? Dimana aku?” tanya Rin yang melihat kiri kanan karena matanya tertutup. Lalu Saeko membuka penutup matanya. Dan akhirnya Rin dapat melihat.
“Selamat malam, Rin…” kata Saeko.
“S, Saeko? Apa yang kau lakukan?” tanya Rin dengan gertaknya.
“Ini pertama kalinya kau menyebut namaku, Rin Kagamine…” jawab Saeko dengan arogan.
“K, kau…” Rin menggertak-gertak. “Lepaskan, lepaskan aku Saeko kau wanita brengsek… lepaskan…” kata Rin mengejek Saeko. Tanpa berfikir panjang Saeko menampar Rin dengan kerasnya.
*plak
Lalu Saeko memegang rahang Rin, dan melihat ke matanya. Terlihat di mata Rin penuh dengan ketakutan dan rasa sakit. Lalu Saeko mencium Rin tepat di bibirnya sebelum akhirnya ia mengungkapkan seluruhnya kepada Rin.
“Rin, bibirmu terasa manis… hehehe” kata Saeko setelah mencium Rin.
“Kau brengsek… cuih…” balas Rin meludahi Saeko.
Rin, sesungguhnya siapa disini yang brengsek itu…? Aku sudah lama ingin menamparmu, memukulmu, menendangmu apa pun itu… aku hanya bisa menahan dan terus menahan sehingga akhirnya aku harus tersiksa dengan batinku sendiri… tapi, hehehehe… HAHAHAHAHAHA... Akhirnya itu tercapai juga… hahahahaha” tawa Saeko dengan wajah pembunuh berdarah dingin.
“Saeko, ini bukan dirimu… sadarlah…” kta Rin dengan nada yang meminta belas kasih. Mendengar kata-kata yang keluar dengan nada ingin meminta belas kasih itu membuat Saeko kesal, tanpa berfikir panjang Saeko kembali menampar Rin dan memukulnya dengan tutup pedang dengan keras membuat Rin bocor tetapi masih sadar.
“DIAM!” Saeko pun menampar dan memukul Rin.
*plak *tak
“AAAAHHH…” Rin menjerit kesakitan. Dan Rin pun terjatuh bersama kursinya. “A, aku minta, maaf Saeko… selama ini…” omongan Rin kembali terpotong karena Saeko menendang perut Rin.
*deb
“GHH…” jerih Rin.
Saeko terus menendang-nendang Rin sehingga ia memuntahkan darah yang banyak…
“S, s, Saeko… a, a, aku, s…” belum selesai berbicara, Saeko menaruh kakinya di kepala Rin menekan luka bocornya dengan kakinya…
“AAAAHHHH…” Rin kembali menjerit kesakitan karena tekanan ke luka di kepalanya. Saeko memberdirikan Rin dengan kursinya kembali ke posisi semula. Saeko melihat Rin berlumuran darah di mukanya dan bajunya. Serta menangis kesakitan, tapi Saeko tidak peduli. Lalu Saeko mengambil pedangnya itu di meja.
“Saeko… u, untuk a, apa itu?” tanya Rin dengan nada penuh kesakitan.
“Kau akan berakhir disini…” kata Saeko sambil menodongkan pedangnya.
“TIIIIIDAAAAAAAAAAAAAKKK…………..” Rin berteriak.
*zret
Saeko tepat mengayunkan pedangnya di mulutnya ketika Rin berteriak, sehingga membuat mulut Rin terbelah dua, Saeko memotong kulit pipi dengan pedangnya itu.
Rin langsung berlumuran darah, namun masih tersadar. Lalu Saeko menaruh kembali pedangnya dan menutup pedangnya serta menaruhnya dalam tasnya, Saeko mengambil peralatan bedahnya yang telah ia persiapkan. Kemudian ia berjalan ke Rin, dan menyadari Rin masih hidup dan teradar.
“Sebentar lagi kau akan mati… Biar aku ambil lidah dan kedua matamu itu…” kata Saeko dengan nada yang sangat rendah.
Rin yang mulutnya termangap, lidahnya ditarik oleh Saeko dengan paksa sehingga Rin bergetar-getar kesakitan, lalu tanpa basa-basi, Saeko langsung memotong lidahnya.
*zlet
“gggggggggghhhhhhhh…” Rin kesakitan.
“Lidah, sudah… tenggorokan next…” kata Saeko.
“mmmm… mmmm…” Rin tidak bisa mengeluarkan kata, karena lidahnya terpotong.
Dengan cepat lagi Saeko menusukan pisau bedahnya ke tenggorokan Rin.
*jrrt
“gghhgghhgmmghhh…” jerit Rin
Darah berlumuran dari tenggorokan Rin, menodai muka Saeko. Namun Saeko hanya berwajah dingin.
“terakhir, mata…” kata Saeko.
Detik-detik terakhir Rin terlihat jelas, Rin dipaksa melotot oleh Saeko, tubuhnya sudah tidak bisa apa-apa lagi dan kaku karena darahnya terus bercucuran.
“mmmmm…. Mmmmmm…..” Saeko pun akhirnya mencongkel kedua mata Rin. Tidak lama kemudian Rin meninggal dunia karena kehabisan darah dan tensi yang sangat tinggi.
“Misi selesai…” kata Saeko dengan muka yang dingin.
“Bagus Saekoku…” kata dirinya yang lain.
Tadi adalah murni dirinya yang asli, bukan perbuatan dirinya yang lain. Rin adalah korban kekejaman Saeko asli yang pertama.

Created by Rein Zukaichi & Upload by Aldo Ferdiansyah

Penulis : AOV2 ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Chapter 5 #The Beginning ini dipublish oleh AOV2 pada hari Jumat, 03 Agustus 2012. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Chapter 5 #The Beginning
 

0 komentar:

Posting Komentar