Chapter 9 # Psy-war

Mereka terus mengobrol selama perjalanan, saling share satu sama lain.
“Aku turut prihatin mendengar kisahmu Saeko…” Kouichi merasa prihatin setelah mendengar kisah Saeko.
“Ya begitulah, tapi dengan kehidupan seperti itu, membuatku mandiri…” balas Saeko.
“Jika orang tuaku seperti itu, aku mungkin sudah pergi ke suatu tempat…”
“Hahaha… Kau ini bisa saja…” Saeko tertawa kecil.
“Hmm… ternyata setelah ku lihat, aku kira orang sepertimu akan sulit untuk diajak bicara… tapi setelah lebih dekat mengenaimu, kamu asik juga… anak-anak di kelas aku pikir salah memandangmu Saeko, aku akan memberitahukan teman-teman sekelas untuk lebih akrab denganmu… aku cukup kenal dengan teman-teman sekelas…” kata Kouichi yang terus bicara. Mendengar perkataan tersebut, Saeko terdiam sambil berjalan. Perkataan Kouichi juga mengundang perhatian “Inner” Saeko, dia langsung memberikan saran kepada Saeko.
“Dengar Saeko, orang ini mencoba membuatmu menjadi jinak… kau jangan terlalu mendalami perkataannya…” kata “Inner” Saeko. Melihat Saeko yang tidak merespon semua perkataannya, Kouichi menjadi heran.
“Eh? Saeko? Kau melamun?” kata Kouichi sambil melambaikan tangannya di depan muka Saeko.
“Hee? Maaf Kouichi, kali-kali ini aku kurang tidur, jadi aku sering melamun… maaf ya…” ucap Saeko yang tersadar.
Kemudian mereka telah sampai di gerbang sekolah, mereka diterima oleh murid-murid sekolah dengan dingin, lalu Kouichi ditarik oleh salah satu temannya untuk menjauhi Saeko.
“Eh, tunggu kenapa kau menarikku? Saeko tunggu ya… ” Kouichi langsung kaget ketika ia ditarik oleh temannya. Setelah cukup jauh dari Saeko, Kouichi langsung dinasihati oleh temannya.
“Kau belum tahu gossip yang beredar mengenai Saeko?” kata temannya menanyakan kepada Kouichi.
“Gosip seperti apa?” Kouichi heran.
“Menurut Kiba, Saeko suka pergi malam-malam dan bersama laki-laki yang lebih tua, dia itu seorang pelacur… kau tahu itu?” temannya memberitahukan dengan cara suara yang pelan agar tidak didengar oleh Saeko.
“Kau ini bicara apa? Saeko itu orang yang baik-baik…” Kouichi tidak terima dengan gossip yang menimpa Saeko.
“Kiba melihat dengan mata kepalanya sendiri… setelah itu dia berciuman dan saling bersentuhan…” temannya melanjutkan gossip tersebut.
“Lalu, kalian percaya pada gossip tersebut?” Kouichi mengelak lagi. Setelah Kouichi berbicara itu, teman-temannya malah diam tidak menjawab. “Sudah kuduga, gossip ini tidak ada benarnya… lagi pula kalian percaya pada si tukang gossip Kiba? Kalian cuma tidak tahu siapa Saeko itu sebenarnya… Sudahlah, aku akan ke kelas bersama dia, dia kasihan tidak memiliki teman sama sekali… oke, bye…” Kouichi meninggalkan teman-temannya dan kembali menuju Saeko. “Maaf ya membuatmu menunggu…” sapa Saeko.
“Tidak apa-apa… ayo kita ke kelas…” balas Saeko.
Mereka terus berjalan sampai ke kelas bersama-sama. Saat masuk ke kelas, mereka kembali dipandang buruk oleh teman-teman sekelasnya.
“Oy, kenapa kalian melihat kami seperti itu?” tanya Kouichi. Tapi teman-temannya tidak menjawab pertanyaan Kouichi. “Kami hanya…” tiba-tiba Saeko memegang bahu Kouichi dan memintanya untuk berhenti bicara.
“Stop Kouichi, tidak perlu dijelaskan, mereka telah mengambil takdirnya sendiri…” kata Saeko yang terlihat murung dengan wajah yang dingin. Setelah itu, Saeko langsung duduk di bangkunya yang terletak di belakang kelas dekat jendela, sedangkan Kouichi duduk di tengah kelas, 2 bangku dari depan dan di barisan ketiga dari kanan.
Pelajaran pun dimulai, karena guru sudah masuk. Di dalam kelasnya, Saeko tidak focus terhadap pelajaran dan bahkan gurunya pun tidak memperdulikannya, gossip yang menimpa Saeko menyebar cukup cepat ke seluruh sekolah. Semua murid yang berada di kelasnya terus membuang mukanya dan tidak ingin bertatapan dengan Saeko. Begitu juga dengan Kouichi yang sering dihalangi oleh teman-temannya untuk menjauhi Saeko.
Saeko merasa, dia tidak perlu ke sekolah dan tidak perlu ada di sekolah lagi. Kemudian, pada saat mata pelajaran berlangsung, Saeko pergi ke atas sekolah untuk bolos karena menurut Saeko itu percuma saja ketika ia masuk kelas, teman-temannya selalu mengabaikannya.
Disaat di atap sekolah, Saeko terus diam memikirkan sebuah rencana dengan innernya.
“Kau sedang memikirkan rencana?” tanya Innernya.
“Ya… aku sudah mendapatkan rencana…” tiba-tiba Saeko terkagetkan melihat dari atap sekolah menuju belakang sekolah di samping gudang, karena tempat tersebut sering terbengkalai. “Astaga…”
“Ini lagi kah?” Innernya mengomentari kagetnya Saeko. Saeko terus terpaku melihat Sai dan Ritsu sedang melakukan hubungan seksual di samping gudang tadi, mereka terus bersenggama dengan mulut Ritsu yang ditutupi oleh masker agar tidak menjerit begitu keras.
Lalu Saeko tambah kaget ketika ia melihat detail ke arah selangkangan dari Ritsu, Saeko melihat tidak ada darah yang menempel pada pahanya. Itu berarti Ritsu sudah melakukan hubungan seksual di waktu yang lalu.
“Tidak ada darah… itu berarti…” kata Saeko yang shock.
“Dia sudah melakukan itu sebelumnya…” balas Inner Saeko.
Saeko menggerutu, perasaan kesal, benci, sedih dan kecewa bercampur menjadi satu di dalam otaknya. Dia langsung berpaling pandangannya dari situ.
“Aku akan membunuh Sai!!! Seharusnya aku yang melakukan itu untuk pertama kalinya kepada Ritsu… tidak akan ku terima…” Saeko langsung marah dan mengepal tangannya dengan keras.
“Satu lagi, orang yang membuat semua siswa memandangmu dengan dingin… Kiba… bunuhlah dia…” Inner Saeko menambahkan.
“Tiga hari sebelum acara itu, satu persatu akan tumbang…”
 

Chapter 8 # Despair and Anger

Sepanjang jalan menuju rumahnya, Saeko terus terlihat murung dan tidak berkata apa-apa, Saeko yang lain merasa aneh terhadapnya.
“Kenapa kau begitu murung?” tanya Saeko yang lain.
“Aku tidak apa-apa…” Jawab Saeko....
“Apa kau masih memikirikan Ritsu?” Saeko yang lain kembali bertanya.
“Begitulah, entah kenapa aku tidak bisa melupakannya, tidak sepertinya ia seperti itu kepadaku, setelah aku membunuh si kembar, dia entah kenapa berubah dan pandangan matanya pun berbeda kepadaku…” Saeko menceritakan apa yang ia rasakan.
“Aku mengerti, tapi… Jika kau terus memikirkan dirinya, kau tidak akan mendapatkan kenikmatan yang sebelumnya kau rasakan…” balas Saeko yang lain.
“Aku tau itu, tapi sepertinya perasaan ini terus mendorongku agar keluar dari kegelapan dan entah kenapa setiap aku memikirkan Ritsu, aku selalu melihat cahaya, meskipun itu sangat jauh, tetapi sepertinya sia-sia saja…” Saeko melanjutkan ceritanya tentang Ritsu.
“Hmm… Aku tidak ingin itu terjadi padamu, kau harus berubah dari kehidupanmu yang selalu tertindas itu…” Selama di perjalanan, mereka terus berbincang-bincang.
Sampai di suatu jalan, tepat di sebuah gang, Saeko melihat sesuatu yang membuat ia sangat shock dan kaget.
“Suara apa itu?” Saeko mendengar suara dari sebuah gang.
“Suara itu seperti suara mendesah… kau mau mengechecknya?” tanya Saeko yang lain untuk memastikan suara apa itu.
“Iya…” Saeko pun berjalan menuju gang tersebut dengan perlahan karena ia tidak ingin ketahuan. Setelah berjalan menuju dalam gang, Saeko terkaget dan langsung sembunyi di balik tempat sampah.
“Astaga…” Saeko shock dan kaget melihat apa yang ia lihat di gang tersebut.
“Sudah kuduga…” respon Saeko yang lain.
“Ritsu… dan… Sai? Me… mereka… A… aku tidak percaya ini…” kata Saeko yang shock melihat Ritsu dan Sai berciuman di suatu pojok dan melihat Ritsu dalam keadaan setengah telanjang.
“Ini bukan mimpi Saeko, ini kenyataan, apa kau masih tetap ingin mendapatkan dia?” timpal Saeko yang lain.
“Aku… Aku tetap tidak percaya… me… mengapa?” Tiba-tiba Saeko menjadi marah dan ingin menuju mereka berdua. “Tidak… Tidak akan aku maafkan…” kata Saeko yang sudah siap memegang pisau.
“Tunggu dulu… kita tidak boleh membunuh mereka disini… kita harus menunggu waktu yang tepat…” kata dirinya yang lain. “Mari kita pulang…” dirinya yang lain mengajak Saeko untuk pulang.
Lalu, Saeko pun berjalan perlahan keluar gang, setelah ia keluar dari gang, Saeko langsung berlari sekencang-kencangnya menujur rumahnya.
“Aku tidak percaya ini…” kata Saeko sambil berlari. “Aku tidak akan memaafkannya…”
Saeko terus berlari sambil menangis sepanjang jalan, beberapa menit kemudian dia sampai di rumahnya. Saeko langsung masuk ke rumahnya dan langsung berlari ke kamarnya serta langsung berbaring di tempat tidurnya.
“Kenapa harus seperti ini…? Aku, aku tidak menyangka dia akan seperti itu kepadaku… KENAPA? KENAPA? KENAPA?” kata Saeko sambil berteriak disertai tangisan. “Ritsu!! Dia berjanji akan selalu bersamaku apapun yang terjadi… apa karena aku membuatmu patah hati karena aku menghapus kedua orang itu hah? Kau tau betapa aku bencinya terhadap kedua orang itu, tapi kau tidak bisa meluangkan waktumu untuk bersamaku… kau lebih memilih bersama mereka…” tiba-tiba Saeko berubah menjadi sosok psikopatnya. “Jadi… jadi… hehehehehe… kau akan bertindak seperti ini hah? HAHAHAHA… lihat saja nanti apa yang akan terjadi padamu…. Hehehehe… aku kan menyerangmu… ow, ow, ow, tapi aku tidak akan menyerangmu secara langsung… pertama, aku akan menyerang hatimu terlebih dahulu… ya, ya, hahahahaha… HAHAHAHAHA… ini hebat… dengan begini, Ritsu-ku akan kembali padaku setelah semua yang dekat dengannya hilang… hahahahaha… kita lihat saja….” Kata Saeko yang dipenuhi oleh rasa amarah serta berbicara dengan nada seorang psikopat. Malam hari telah berakhir, walaupun Saeko dipenuhi rasa marah dan cemburu, dia tetap bisa tidur dengan pulas.
Esok hari tiba, Saeko berniat untuk pergi sekolah, dia tak lupa untuk menaruh pisau bedahnya di dalam tasnya. Saeko bergegas mandi dan memakai seragam sekolah lalu berangkat.
Saat ia keluar rumah, Saeko terkaget karena Kouichi ada di depan rumahnya.
“Yo… mau berangkat bersama?” Kouichi mengajak Saeko untuk berjalan bersama.
“Baiklah…” Saeko menerima ajakan Kouichi dan mereka berjalan bersama.
Di jalan mereka, terlihat diam saja, tidak mengobrol, Kouichi merasa malu dan Saeko tidak ada yang harus dibicarakan dengan Kouichi.
“Ehh… Saeko…?” Kouichi memulai pembicaraan.
“Apa?” respon Saeko.
“Tiga hari lagi, sekolah akan mengadakan pesta dansa dan melihat kembang api bersama… apa kau tahu itu?” Tanya Kouichi dengan malu.
“Umm… aku tidak tahu…” jawab Saeko.
“Jadi, begitu…”
“Memangnya ada apa?” Saeko bertanya kepada Kouichi.
“Eh… eh tidak… aku…” perkataan Kouichi terpatah-patah untuk menjawab pertanyaan Saeko.
“Hmm?”
“Aku… aku ingin kau berdansa denganku dimalam itu…” kata Kouichi dengan lantang mengatakan apa yang ia inginkan. Mendengar perkataan Kouichi, Saeko tertawa. “Eh? ko tertawa?” Kouichi merasa heran.
“Tidak apa-apa… hmm… baiklah…” Saeko menerima tawaran Kouichi dengan senyuman.
“Benarkah? T, terima kasih Saeko… Ritsu, Sai, Miku, dan kawan-kawan kita akan ada di sana juga…” respon Kouichi mendengar permintaannya diterima oleh Saeko. Kembali, mendengar perkataan Kouichi, Saeko terdiam. “Eh? ko kau malah diam? Saeko?” Kouichi berusaha membuat Saeko tersadar.
“Eh maaf, hehehe… ayo kita jalan lagi…” Saeko akhirnya sadar.
“Kau membuatku khawatir… ayo..” balas Kouichi.
Mereka pun berjalan menuju sekolah.


Created by Rein Zukaichi & Upload by Aldo Ferdiansyah
 

Admin Bio's [TENDO]


















Name (real name): Fahans Al Farabi
Umur/age: 13 tahun
Date of birth: 21 juni 1999
Asal: Jakarta selatan
ID: Tendo
Favorit Male Character: Ciel Phantomhive (Kuroshitsuji)
Favorit Female Character: Tachibana kanade (Angel Beast)
Favofarit anime: Kuroshitsuji
Favorit song: Dancing in velvet moon (Nana Mizuki)

Hallo nama saya fahans salam kenal saya berumur 13 tahun dan pangkat saya Co-Comander saya lahir dari keluarga yang cukup berada saya mulai menyukai anime mulai dari kelas 2 sd dan anime yang pertama kali saya tonton adalah captain tsubasa lalu saya mulai nonton doraemon pokemon naruto dan kekaishi dari situ saya mulai menyukai anime lalu saya mulai membeli dvd dan komik anime dari situ saya mulai memasuki dunia anime

Mungkin segitu saja sejarah singkat saya terima kasih dan sekian

Tendo
 

Misaka Mikoto

Nama : Misaka Mikoto
Anime : Toaru Majutsu no Index, Toaru Kagaku no Railgun
Umur : 14 tahun

Rambut : Pendek sebahu, warna coklat
Warna Mata : Coklat
Kategori : Esper
Ability : Railgun
Skill berkat abilitynya : Railgun, Lightning Spear Attack, Electromagnetic Pulse, Lightning Strike, Electromagnetism, Whip Sword/Iron Sand Sword, Hacking/Cracking, Electric-type Sensory Perception, Flight, Defense against Telepathic Manipulation
Julukan : The Railgun, The Ace of Tokiwadai, The Electromaster
Gelar yang dipegangnya : Esper level 5 terkuat ke-3 dari 7 orang di Academy City

Misaka Mikoto, salah satu karakter utama gadis dalam anime Toaru Majutsu no Index (bukan protagonis), dan merupakan karakter utama dalam anime Toaru Kagaku no Railgun (protagonis, yang menjadi fokus cerita). Gadis berumur 14 tahun yang bersekolah di sekolah elit bernama Tokiwadai Middle School, dan tinggal di asrama sekolah tersebut. Seorang Esper yang memiliki kekuatan "Railgun" atau bisa juga disebut "meriam elektromagnetik super", dengan arti kekuatannya berupa listrik.

Karena Misaka bersekolah di sekolah elit, banyak yang berpikir sifatnya layaknya "ojou-sama" (putri), namun sebenarnya, sifatnya bisa dibilang layaknya gadis tomboy. Mudah marah, sombong, dan kadang bertindak tidak sopan. Bila "digoda" oleh para berandalan, dia tidak segan untuk menghabisi mereka dengan kekuatan Railgunnya -walau fakta ini tidak banyak diketahui orang - orang disekitarnya-. Tapi, dia mudah diajak bicara dan ramah, juga tidak memandang remeh para Esper yang lebih lemah darinya. Terkadang dia menunjukkan sifat yang sangat kekanak-kanakan, egois, dan kompetitif. Juga terkadang bersikap tsundere jika dihadapkan dengan hubungannya yang tidak jelas dengan Kamijou Touma. Dikatakan mudah malu, memiliki kemampuan natural sebagai pemimpin, dan pintar karena mendapatkan ranking ke-8 di sekolahnya yang katanya pelajarannya sangat sulit. Menyukai benda - benda imut, takut serangga, dan buruk dengan pekerjaan rumah (mencuci, memasak, dll). Memiliki rasa keadilan yang kuat, dia terkadang membantu sebuah organisasi keadilan bernama Judgment. Juga dibuktikan saat dia bersedia untuk kalah oleh Accelerator demi menyelamatkan 9.969 MISAKA clone.

MISAKA clone, disebut juga "Radio Noise" atau "Sisters", merupakan clone (tiruan) dari Misaka Mikoto yang dibuat menggunakan sampel DNAnya. Misaka yang menyumbangkan DNAnya ditipu dengan diberi alasan bahwa hal itu nantinya akan berguna untuk pengobatan. Tujuan pembuatan MISAKA clone ini adalah untuk eksperimen "Level 6 Shift". Dengan kata lain, MISAKA clone yang berjumlah 20.000 (dua puluh ribu) ini ditujukan untuk melawan Esper level 5 terkuat, Accelerator, dan kalah, agar Accelerator bisa mencapai Level 6, yang seharusnya tidak ada (karena Level 5 adalah level tertinggi disana). Setelah mengetahui kebenarannya, Misaka langsung bertekad untuk menyelamatkan para "Sisters" ini, sampai - sampai rela mengorbankan dirinya sendiri (namun dihentikan oleh Touma). Wujudnya benar - benar mirip dengan Misaka yang asli, kecuali para Sisters ini menggunakan goggles untuk mendeteksi elektron, dan menggunakan celana dalam yang berbeda dengan Misaka, matanya juga terlihat seperti tak bernyawa. Sifatnya juga berbeda, lebih tenang, dan saat berbicara selalu menambahkan "MISAKA menjelaskan" atau "kata MISAKA" seolah sedang mendeskripsikan apa yang dia lakukan. Lalu, ada satu "Sisters" yang tidak dimasukkan dalam daftar ke 20.000 clone, dinamai Last Order. Berbeda dengan Sisters yang lain, Last Order terlihat bagaikan versi anak - anak dari Misaka, matanya pun tidak seperti para Sisters. Saat berbicara sama seperti Sisters yang lain, hanya saja dia menyebutkan "MISAKA" dua kali. Walau memiliki tubuh dan sifat seperti anak - anak, Last Order adalah "Control Tower" (Pusat, Admin) dari "MISAKA Network", semacam jaringan elektromagnetis yang menghubungkan pikiran dari semua Sisters.

Kembali ke Misaka, dia masuk ke Academy City sejak kecil, dan mempelajari kemampuannya sebagai Railgun dari nol, menjadikannya kandidat yang tepat untuk eksperimen "Level 6 Shift". Dengan kata lain, dia mengasah kemampuan Railgunnya sejak level 0 sampai sekarang, level 5.

Beberapa orang yang dekat dengannya diantaranya :

Kamijou Touma, laki - laki yang merupakan protagonis dalam Toaru Majutsu no Index. Esper level 0 dengan kemampuan yang dinamai "Imagine Breaker" yang fungsinya melenyapkan kekuatan apapun asalkan disentuhnya. Misaka menyukai Touma sejak lama, tapi membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyadarinya.

Shirai Kuroko, best friend Misaka yang merupakan teman sekamarnya. Seorang member Judgment yang merupakan Esper level 4 dengan kemampuan Teleport. Karena Misaka dijauhi oleh para murid di sekolahnya akibat dari rankingnya, persahabatannya dengan Kuroko tak ternilai. Kuroko sering sekali "menempel" pada Misaka dan sering memikirkan dan mencoba melakukan tindakan "ngeres" padanya.

Index, gadis yang menjadi karakter utama dalam Toaru Majutsu no Index. Seorang magician yang menyimpan isi 103.000 grimoire (semacam buku magician) dengan nama panjang Index Librorum Prohibitorum. Misaka menganggapnya rival dalam hubungannya dengan Touma.

Misaka 10032, salah satu Sisters (MISAKA clone). Misaka menganggapnya dan semua MISAKA clone sebagai adiknya. Merasa bersalah karena telah membiarkan eksperimen berjalan, dan bersedia mati demi menyelamatkan mereka. Misaka terkadang merasa cemburu saat para Sisters mendekati Touma.

Kekuatan Misaka pada umumnya meliputi manipulasi elektromagnetis. Saat menggunakan Railgun, dia memakai koin sebagai medium, dan "mengirim"nya dengan kecepatan 3 kali lebih cepat dari kecepatan suara. Dikatakan bahwa kekuatan listriknya bisa mencapai 1.000.000.000 volts (satu milyar volts). Dia juga bisa menggunakan kekuatannya sebagai magnet, dan sebagai sensor. Juga bisa digunakan untuk hacking/cracking dan membuat petir. Dengan "formula" yang benar, dia dapat membentuk pedang atau cambuk dari pasir besi, dan membuat sayap dari uap air untuk terbang.

Sumber : What I know + more materials at toarumajutsunoindex.wikia.com
Gambar : (dari kiri ke kanan) MISAKA Clone (Sisters, sepertinya Misaka 10032), Last Order (MISAKA Clone ke 20.001), Misaka Mikoto.

Bila ada yang kurang tepat, silahkan disampaikan.
Bila menurut kalian biografi ini menarik, jangan ragu untuk men-sharenya ^^

- RinShin
 

Otonashi Io

Nama : Otonashi Io
Anime : Acchi Kocchi
Rambut : Hitam Pendek

Warna Mata : Hitam, memakai kacamata
Special Trait : Baik, Disukai binatang terutama kucing, Dapat memutarkan benda seperti pensil menggunakan jari - jarinya dengan kecepatan luar biasa, Terkadang bersikap layaknya seorang gentleman, Tak sadar akan perasaan cinta padanya, Kuat, Kemampuannya terkadang tak masuk akal.

Otonashi Io adalah karakter utama laki - laki pada anime Acchi Kocchi. Laki - laki yang masuk ke sebuah SMA (bernama Nekoge?) ini memiliki empat orang sahabat, yaitu Miniwa Tsumiki, Haruno Hime, Katase Mayoi, dan Inui Sakaki. Mungkin karena kedekatan mereka pula, Io memanggil keempat sahabatnya ini dengan nama depannya (bukan nama keluarga), walau Mayoi dan Hime tetap memanggilnya "Io-san".

Memiliki bentuk fisik "lelaki ideal", sepertinya banyak gadis yang suka pada laki - laki bermata hitam dan memakai kacamata ini. Alasan lain mungkin karena, terkadang dia menyebutkan kalimat yang benar - benar membuat wanita jatuh hati (misalnya : "hanya melihat senyummu saja, itu sudah cukup untukku"). Tsumiki adalah satu contoh gadis yang tergila - gila padanya, walau karena sifatnya yang "tsundere", aksinya terkadang malah menjadi bencana.

Selain disukai pada gadis, para hewan pun ternyata menyukai Io, terutama kucing (Tsumiki juga sering bersikap seperti kucing, nyan :3 ). Dalam satu scene, pernah terlihat Io dikerubungi oleh banyak sekali kucing, bahkan satu kucing yang kebetulan ada di atas kepalanya begitu menurut hingga frisbee yang dilempar Io pun dikejarnya. Lalu ada juga scene saat Io dan Sakaki berlomba menangkap ikan (koi?) dalam festival musim panas, tanpa harus melakukan apapun, para ikan melompat ke dalam wadah yang dipegangnya.

Kemampuan yang dimiliki Io kadang terlihat tak masuk akal atau berlebihan. Seperti saat dia sedang memutarkan pensil/pulpen dengan jari - jarinya, kecepatannya seakan pensil itu akan terbang layaknya baling - baling apabila dilepaskan. Juga saat festival musim panas, hanya dengan satu sentuhan dia membuat Sakaki terkapar. Pada malam yang sama, saat mencoba membuat pahatan dari batu berbentuk kotak yang tipis (aku tidak tahu apa nama permainan ini ^^;a), dia membentuk sebuah figur manusia yang sedang memegang gitar (sepertinya itu Hirasawa Yui, K-ON!) hanya dengan satu sentuhan jari.

Untuk hubungan Io dengan Tsumiki sendiri sepertinya selalu "menggantung", karena walaupun Tsumiki mencoba untuk membuatnya sadar, pada akhirnya berujung pada kegagalan. Walau begitu, terkadang aksi yang dilancarkan Io kepada Tsumiki bisa "membuatnya K.O."

Maaf bila ini terlalu pendek. tapi bila ada kritik, saran, atau pendapat, silahkan disampaikan di comment ^^

- RinShin
 

Furukawa Nagisa

Nama : Furukawa Nagisa
Tanggal lahir : 24 Desember
Rambut : Sebahu, warna coklat

Warna Mata : Coklat
Sifat : Jujur, baik hati, setia, malu - malu, ceroboh, polos, mementingkan orang lain
Tinggi badan : 155 cm
Keadaan fisik : Sering terkena penyakit misterius
Anime : CLANNAD (クラナド)

Furukawa Nagisa adalah karakter utama perempuan dalam anime CLANNAD. Gadis yang duduk di kelas 3 SMA ini sebenarnya satu tahun lebih tua, dia harus mengulang tahun ketiganya karena terpaksa absen dalam kurun waktu yang sangat lama (sekitar 8-9 bulan) akibat penyakit misterius yang dideritanya.

Nagisa adalah orang yang malu - malu, jadi dari awal dia tidak memiliki banyak teman (atau mungkin memang tidak memiliki teman), dan karena dia juga ceroboh, dia menjadi tidak percaya diri untuk berbicara dengan orang lain. Akibatnya, saat dia mengulang tahun ketiganya, dia sama sekali tidak memiliki teman di kelasnya. Walau begitu, Nagisa adalah anak baik yang jujur, polos, dan setia. Apabila dia memiliki teman, dia akan terus menjaga erat pertemanan mereka. Nagisa juga adalah seorang yang lebih mementingkan orang lain. Jadi, saat orang lain (apalagi temannya) tengah menghadapi masalah, dia akan mengesampingkan apapun yang sedang dihadapinya (bahkan masalahnya sendiri) untuk menolong mereka. Karena gadis berambut coklat ini seorang yang polos, terkadang dia salah paham mengenai apa yang disampaikan oleh Tomoya atau temannya yang lain, walau mungkin awalnya itu hanya bercanda.

Nagisa memiliki ayah yang bernama Furukawa Akio, seorang pembuat roti dengan penampilan layaknya berandal dan sering terlihat membawa tongkat baseball. Nagisa juga memiliki seorang ibu bernama Furukawa Misae, juga seorang pembuat roti (walau roti buatannya belum bisa dibilang enak) dan memiliki penampilan yang muda, sehingga sering disangka sebagai kakak Nagisa. Saat di rumahnya, Nagisa bersikap layaknya anak biasa, tetap berbicara dengan lancar terhadap orang tuanya. Keluarga mereka dari luar terlihat seperti sebuah keluarga bahagia yang hangat. Walau begitu, sebenarnya keluarga Furukawa ini pun memiliki masa lalu yang menyakitkan! Saat Nagisa berusia sekitar 5 tahun, ayahnya Akio masih bekerja sebagai pemain drama, sedangkan ibunya Sanae bekerja sebagai guru SMP. Saat itu musim dingin, dan Nagisa jatuh sakit (panas), namun karena pekerjaan mereka tidak bisa ditinggalkan, terpaksa mereka meninggalkan Nagisa di rumah (apartemen) mereka sendirian. Saat Akio pulang, betapa terkejutnya dia melihat Nagisa terbaring pingsan di luar apartemennya, di atas salju yang dingin. Segera dokter pun didatangkan untuk memeriksa keadaan Nagisa, namun ia mengatakan bahwa harapan hidupnya kecil. Dengan harapan yang hampir putus, Akio tanpa sadar membawa Nagisa ke suatu bukit penuh dengan pepohonan, dan entah bagaimana, Nagisa sembuh tepat saat matahari terbit, di dalam pangkuan tangan Akio yang membawanya ke bukit itu. Sejak saat itu, mereka pindah ke satu rumah dan kedua orangtua itu berubah profesi menjadi pembuat roti (rumah mereka adalah toko roti), menyembunyikan kenyataan pahit itu dari Nagisa yang tidak ingat apa - apa.

Nagisa mulai berubah saat bertemu dengan Okazaki Tomoya (karakter utama laki - laki anime ini). Saat Nagisa sedang berusaha memberanikan diri di jalan menuju ke sekolah, tanpa sengaja Tomoya mendengarkan Nagisa berbicara sendiri (untuk memberanikan diri). Tanpa sadar, Tomoya menjawabnya dan sejak saat itu, hubungan mereka dimulai. Pertemuan kedua Nagisa dengan Tomoya adalah pada jam istirahat di hari yang sama, dan saat itu, Nagisa pun menceritakan masalah yang sedang dihadapinya kepada Tomoya, dan pada akhirnya, Tomoya berkata akan membantunya untuk mendirikan kembali Klub Drama. Sejak saat itu, Nagisa mulai bertemu dan berteman dengan banyak orang, diantaranya Fujibayashi Kyou, Fujibayashi Ryou, Ichinose Kotomi, Ibuki Fuuko, Sunohara Youhei, dan banyak lagi.

Hubungan Nagisa dengan Tomoya awalnya hanyalah sekedar kenal, Tomoya membantu Nagisa mendirikan kembali Klub Drama. Namun, sepertinya Nagisa menyukai Tomoya saat pertama bertemu, dia selalu mengatakan hal - hal seperti "Karena Okazaki-san ada disana, aku bisa melakukannya" dan semacamnya. Tomoya juga sepertinya memiliki perasaan yang sama, karena dia terkadang terlihat malu - malu saat berbicara dengan Nagisa. Semakin sering mereka bersama, hubungan mereka pun semakin dalam.

WARNING, SPOILER ALERT!
Pada akhir episode CLANNAD, Tomoya akhirnya menyatakan cinta kepada Nagisa, dan tentu saja diterima.
Pada CLANNAD After Story, Nagisa harus mengulang tahun ketiganya lagi, sedangkan Tomoya bekerja sebagai tukang listrik. Lalu, pada akhirnya mereka pun menikah.
Sampai (pertengahan?) CLANNAD After Story, Nagisa tetap memanggil Tomoya dengan "Okazaki-san", bahkan saat mereka sudah berpacaran.
Karena kepolosannya, pada CLANNAD (sebelum After Story), Nagisa sempat berbohong kepada Sunohara dengan berkata Tomoya adalah pacarnya, karena Tomoya berkata Sunohara sebenarnya suka padanya (tentu saja itu bohong). Lalu pada CLANNAD After Story, setelah Tomoya dan Nagisa menikah, Nagisa terang - terangan memberi tahu orang tuanya
bahwa dia telah "berhubungan seks" dengan Tomoya setelah Sanae berkata kalau Nagisa hamil (berhubungan seks itu legal kalau sudah menikah, ingatlah xD).
Tomoya dan Nagisa memiliki seorang anak perempuan yang dinamai Ushio (Furukawa Ushio).
Dalam CLANNAD After Story ini, sebenarnya Nagisa meninggal setelah melahirkan Ushio, dan Ushio pun terkena penyakit misterius yang sama dengan Nagisa pada umur yang sama, 5 tahun. Ushio pun pada akhirnya meninggal di musim yang sama dengan Nagisa, musim dingin.
Pada akhir episode CLANNAD After Story, entah apa yang membuat waktu terulang, namun sepertinya "Dunia yang sudah berakhir" yang ada pada anime ini terhubung dengan Nagisa, Tomoya, dan Ushio. Waktu mundur kembali pada saat Nagisa melahirkan Ushio, dan kali ini dia tidak meninggal.

Baiklah, itulah biografi Furukawa Nagisa versi admin Rinshin. Bila merasa ada yang kurang atau ada yang ingin ditanyakan, silahkan comment saja ^^

Bila menurut kalian biografi ini menarik, coba di-share saja kepada teman atau grup kalian, mungkin akan ada teman kalian yang tertarik juga :D

Sumber : What I know + biodata info from vndb.org

P.S. kalau dari sifatnya, kira - kira Nagisa termasuk kelompok "dere" yang mana ya? ^^;a

- RinShin
 

Okazaki Tomoya


Okazaki Tomoya

Okazaki Tomoya adalah karakter utama dalam anime CLANNAD. Laki - laki berambut pendek warna biru ini adalah seorang pelajar kelas 3 SMA yang dikenal sebagai berandalan karena sering terlambat dan tidak masuk dalam kelas. Penyebabnya adalah hubungan dan masa lalunya dengan keluarganya yang sangat buruk. Walau begitu, sebenarnya Tomoya adalah orang yang tidak tahan meliha

t seseorang kesusahan, dan selalu ingin berusaha menolongnya. Mantan pemain basket ini berhenti bermain saat dia masuk SMA akibat masalah keluarganya.

Selama 2 tahun bersekolah, satu - satunta orang yang bergaul dengan Tomoya adalah laki - laki berambut pirang yang ceroboh bernama Sunohara Youhei. Sama seperti Tomoya, dia juga dianggap berandalan. Karena Sunohara ini cukup "bodoh", dialah yang biasanya menjadi target kejahilan Tomoya, entah itu dari kata - kata, atau secara fisik. Yaa singkatnya, Sunohara ini adalah karakter yang "paling menderita" dalam anime ini.

Keluarga Tomoya hanya terdiri dari dia dan ayahnya, Okazaki Naoyuki. Ibunya sudah meninggal sejak dia masil kecil (sekitar SD) karena kecelakaan, dan karena itu, ayahnya menjadi depresi dan mabuk - mabukan. Hubungan mereka pun semakin memburuk sejak ayahnya tak sengaja mendorongnya hingga dia terluka parah di bahunya. Akibatnya, tangan Tomoya tidak dapat diangkat melebihi kepalanya (atau bahunya?) dan dia terpaksa berhenti bermain basket. Sejak saat itu pula, ayahnya mulai memanggilnya "Tomoya-kun" dan tersenyum seakan baru bertemu teman lama (perlakuannya tidak seperti perlakuan seorang ayah kepada anak). Tomoya selalu merasa kesal saat mendengarnya dan langsung berlari menjauhinya. Terkadang, hanya melihat ayahnya pun dia sudah merasa kesal.

Tomoya ini pada awalnya bersikap acuh terhadap sekelilingnya, seakan semuanya tidak penting dan tidak ada hubungannya dengannya. Pandangannya juga seakan apapun yang ada di hadapannya tidak menarik, ekspresinya jarang sekali berubah, layaknya seorang yang tak memiliki ekspresi sama sekali. Tapi dia cenderung emosional, apalagi kalau menyangkut keluarganya, atau masa lalunya.

Kehidupannya berubah saat bertemu seorang gadis bernama Furukawa Nagisa. Sifatnya yang bisa dibilang pasif itu ternyata menarik perhatian Tomoya, bahkan saat mengetahui Nagisa ingin bergabung dengan Klub Drama yang ternyata sudah bubar, Tomoya langsung mengajaknya untuk membangkitkan kembali klub tersebut dan dengan sukarela membantu. Pada saat itu pula, dia mulai bertemu banyak orang. Dalam satu sisi dan yang lainnya, sedikit demi sedikit Tomoya mulai bergaul dengan orang - orang yang ditemuinya.

Kira - kira hanya segitu yang bisa kuberikan. Bila ada yang kurang atau ada yang ingin lebih tahu mengenai Okazaki Tomoya, mohon comment dibawah :)

Sumber : My own words ^^

- RinShin
 

Kousaka Kirino


Kousaka Kirino
 

(anime Ore no Imouto ga Konna ni Kawaii Wake ga Nai, disingkat OreImo)

Kousaka Kirino adalah karakter utama perempuan dalam anime ini. Adik perempuan Kousaka Kyousuke yang berumur 14 tahun ini memiliki rambut panjang berwarna pirang (atau tepatnya orange) dengan penjepit rambut di bagian kiri depan rambutnya. Dia bisa dibilang adalah seorang yang diharapkan, baik di dalam keluarganya, sekolahnya, bahkan teman - temannya. Kehidupannya terlihat sempurna karena selain memiliki prestasi yang bagus di sekolahnya, dia juga sudah memiliki pekerjaan yakni sebagai seorang model foto sebuah majalah yang bisa dibilang cukup terkenal.

Namun, ternyata dibalik "kesempurnaan" yang dimilikinya, Kirino pun memiliki sisi gelap. Kirino ternyata adalah seorang otaku yang suka bermain "eroge" (eroge bisa mengacu pada hentai game, artinya, memiliki konten seksual), terutama yang bertema "imouto" (little sister, adik perempuan) dan bisa dikatakan terobsesi terhadap "imouto" tersebut, walau dia sendiri adalah seorang adik perempuan. Selain itu, juga menyukai seri anime anak - anak Stardust Witch Meruru, yang merupakan seri anime tentang seorang gadis yang menjadi "mahou shoujo" (magical girl).

Saat Kyousuke (kakak laki - laki Kirino, karakter utama dalam anime ini) mengetahui tentang hal ini dengan tidak sengaja, Kirino pun akhirnya membeberkan semuanya kepada Kyousuke. Di kamarnya ternyata ada kloset tersembunyi di balik lemari, dan di dalamnya berisi berbagai macam eroge, action figure, DVD anime, dan barang - barang otaku lainnya! Harganya pun bisa dibilang cukup tinggi, dan banyak yang dia pesan secara online. Lalu, Kirino pun meminta agar Kyousuke tidak mengejeknya atau mengadukannya kepada orang tua mereka. Karena Kyousuke berkata dia takkan memberitahunya, Kirino lalu "menarik" Kyousuke ke dalam dunia otaku, diawali dengan menyuruhnya bermain salah satu eroge favoritnya.

Pada satu kesempatan, Kirino bergabung dengan satu SNS (Social Networking Site, situs jejaring sosial) otaku, dia menggunakan nickname "Kiririn". Melalui site itu, dia berteman dengan seorang otaku gadis dengan nickname "Kuroneko" dan admin site tersebut dengan nickname "Saori Bajeena". "Kiririn" dan "Kuroneko" sering berdebat, seringkali tentang anime favorit mereka. Walau begitu, sebenarnya mereka berteman baik.

Kirino sengaja menutupi hobinya ini karena otaku dianggap hal yang buruk di mata masyarakat, terutama di kalangan remaja SMP. Teman sekelasnya, Aragaki Ayase, sangat membenci hal - hal yang berbau otaku, terutama jika menyangkut "hentai" (karena Kirino juga memiliki koleksi doujin dari anime favoritnya), jadi karena itu pula Kirino menyembunyikan hobinya. Suatu hari, hobi ini terbongkar secara tidak sengaja dan mereka sempat bertengkar, namun kemudian berbaikan tanpa ada masalah yang serius berkat bantuan Kyousuke.

Hubungan Kirino dengan Kyousuke sendiri pada awalnya dingin. Mereka berdua jarang sekali bicara, dan menurut Kyousuke, Kirino selalu berusaha menyiksanya. Namun, setelah rahasia Kirino terbongkar, mereka jadi sering bersama. Kirino tetap bersikap seolah dia tidak peduli terhadap kakaknya, tapi sikapnya menunjukkan seolah dia menyimpan perasaan kepada kakaknya ini, dan terkadang kesal apabila dia tidak bisa membantunya atau berada dekat dengan gadis lain, terutama teman masa kecil Kyousuke, Tamura Manami. Kirino juga selalu menyangkal bila dikatakan dia memiliki "brother complex".


Baiklah, kira - kira segitu yang bisa kusampaikan tentang Kousaka Kirino. Bila ada yang ingin ditambahkan atau ditanyakan, silahkan comment. Dan bila kalian menganggap isi biografi ini cukup menarik, silahkan untuk di-share ^^

Sumber : What I know + little info from wikipedia.com ^^

- RinShin
 

Admin Bio's [Zukaichi]



 















Name (Real Name) : Rein Zu
Umur/Age : 18
Date of Birth : 3 Juli 1994

Asal : Pandeglang, Banten
ID : Zukaichi
Rank : Commander
Favorite Male Character : Kurama (Yu Yu Hakusho)
Favorite Female Character : Sora Naegino (Kaleidostar)
Favorite Anime : Yu Yu Hakusho
Favorite Song : My Dearest (Supercell)

Hajimemashite...
Nama saya Rein dari Pandeglang...
Saya adalah commander dari page ini atau bisa dibilang pemimpin dari page ini...
Saya sesungguhnya adalah admin biasa dan tidak memiliki pengetahuan apapun tentang anime...
Tapi dengan bantuan admin-admin serta para member, maka saya tahu banyak tentang anime...

Saya lahir dari keluarga sederhana...
Saya mulai menyukai anime sejak berumur 4 tahun, kala itu anime jarang sekali di tayangkan di TV Indonesia (sekarang juga)...

Anime favorit saya adalah Yu Yu Hakusho, saya sangat menyukai itu ketika masih di tayangkan di TV7 (Sekarang Trans|7)...
Karakter favorit laki-laki saya adalah Kurama dari Yu Yu Hakusho, dia menurutku sangatlah keren dan cool... juga pintar...
Karakter favorit wanita saya adalah Sora Naegino dari Kaleidostar... :)

Mungkin segitu saja sejarah singkat kehidupan saya di dunia Anime... :)

Sekian!

Best regards : ~Commander
 

Admin Bio's [Habakiri]


 












Name (Real Name) : Fajar Satyapermana
Umur/Age : 19-20
Date of Birth : 6 Oct 1992
Asal : Bogor, Jawa Barat
ID : -Habakiri-
Rank : Commander-in-Arms
Favorite Male Character : Kamijou Touma (To aru majutsu no index)
Favorite Female Character : Kashiwazaki Sena (Boku wa tomodachi ga sukunai), Asada 'Sinon' Shino (Sword Art Online[belum muncul sih di anime-nya])
Favorite Anime : Angel Beats
Favorite Song : sekarang lagi demen Mix Karakuri Pierrot A born Coward =w= (Hatsune Miku & Megpoid Gumi)

yosh,, Hajimemashite...
eto.. dimulai dari mana ya? ok,
"Saya sesungguhnya adalah admin biasa dan tidak memiliki pengetahuan apapun tentang anime...
Tapi dengan bantuan admin-admin serta para member, maka saya tahu banyak tentang anime..."
oops,, ini mah copas dari zu.. :P
yah,, kurang lebih sih saya juga sama aja.. meskipun saya sering dibilang sama si zu tau banyak tentang anime.. justru pada awalnya saya ga berkecimpung di dunia anime.. saya lebih doyan dalam bermain game mmorpg, paling-paling hanya sebatas membaca manga saja..
nonton anime sih pernah, cuman nonton aja waktu itu ga ampe kaya sekarang :3
Anime pertama yang ditonton Digimon
tapi Anime pertama yang bikin jadi keranjingan Anime K-On =w= /
pada suatu saat ketika masuk sebuah fp game ada tiga orang yang ngomongin K-On (salah satu pelaku = Admin Hoshii-kun =w=) ampe nge-share lagu"nya... karena tertarik ya saya coba tonton...
setelah itu mereka ngasih recommend yang laennya =w=
sejak itulah saya mulai ngejar-ngejar info" anime yang ada dan mulai nontonin yang udah pernah dibaca.. mohon maaf... jadi saya ga terlalu tau anime-anime lawas (_ _)

bisa dikatakan saya masih beginner.. hahahah XD
well,, thats true..

thats all folks... inilah cerita saya di dunia Anime... :)

Sekian dan terimakasih!

tambahan:
mengikuti teladan RinShin XDD
hmm.. saya pertama kali gabung di page ini sekitar.... gomen lupa =w= waktu itu Anime Online masih "Anime Online", saya tertarik ikutan page ini karena adanya Quiz mingguan yang diadain disini... gara-gara terus"an ikutan kuis ampe dibilang jenius anime ama si zu =w=
hingga pada akhirnya saya pun diculik oleh zu untuk menjadi admin(ok bagian ini dilebih"kan :p)
pada awalnya saya menolak, karena pengalaman admin saat itu masih dikit (baru megang 1 page dan sistem pagenya ternyata berbeda)
hingga pada akhirnya saya mencoba menjadi admin disini (_ _)

regards
ur Commander-in-Arms
-Habakiri-
 

Admin Bio's [Alice]


 
















 Name (Real name) : F. Crystalia Anastasia
Age/Umur : 22
Date of Birth : 10 July 1990
Asal : Jakarta
ID : Alice
Rank : Co-Commander
Favorite Male Character : Rurouni Kenshin
Favorite Female Character : Rei Hino/Sailor Mars
Favorite Anime : Samurai X
Favorite Song : 1 1/2 (One Half) - Kawamoto Makoto

Umm. . .
Aku tidak tahu harus mulai darimana. . . ^^
But OK. . .

Namaku Crystalia, aku biasa disebut Chris, Talia atau Lia saja. . .
Aku mengambil ID Alice karena nama Alice begitu populer menurutku. . . ^^
Aku dilahirkan di Jakarta pada tanggal 10 Juli 1990. . .

Aku dibesarkan oleh seorang ayah dan seorang kakak perempuan. . . T.T
Karena ibuku meninggal pada saat aku masih berumur 4 tahun setelah beberapa hari melahirkan adik perempuan. . . T.T
Kemudian ayahku juga meninggal pada saat aku berusia 18 tahun. . . T.T
Aku bisa dibilang orang yang pendiam. . . ^^
Tapi itu natural koq. . .
He he he

Aku mulai memasuki dunia anime ketika pada saat umurku sekitar 5-6 tahun. . .
Pada saat itu ada tayangan-tayangan anime lawas seperti Sailor Moon dan Saint Saiya serta Doraemon. . .

Pada saat tahun 2000an, anime mulai marak ditayangkan di pertelevisian Indonesia. . .
Salah satunya adalah Nube, Speed Racer, Slam Dunk, Trouble Chocolate, Minky Momo, Gundam dan masih banyak lagi. . .

Sekarang aku jarang sekali menonton anime atau membaca manga karena terhalang oleh pekerjaanku yang sangat padat. . . T.T

Mungkin cukup sekian bio ku. . .
Yoroshiku onegaishimaaaasu. . . ^^

Best regards : Co-Commander Alice
 

Admin Bio's [Hanamichi]




 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Name (real name) :
Aldi Setiawan
Umur/Age : 13, maaf kalau terlalu muda untk jadi admin!! =w=
Date of Birth : 18 Augustus 1999
Asal : Solo, Jateng
ID : Hanamichi
Rank : Co-Commander
Favorit Male Character : Kaede Rukawa (Slam Dunk)
Favorit Female Character : Kudo (Kud Wafter)
Favorit Anime : Slam Dunk
Favorit Song : Aittakata JKT48 xDDD

hallo semua :D
Nama saya Iwan (panggilan) saya berumur 13thun (maaf kalau terlalu muda untk jadi admin -A- )
dan saya berpangkat sebagai Co-Commander xDv

Saya dibesarkan oleh orangtua saya xDD *GAJE*
Saya lahir dari keluarga sederhana...
Saya menyukai anime dari hobi kakak saya yg suka membeli komik (tapi tidak pernah dibaca xDD )
yaudah, saya yg baca xD (dari tk xD sambil belajar membaca)

Anime Favorit saya adalah Slam Dunk!! Saya
menyukai slam dunk dari komik kakak saya!! :D
kalau dari tv sih Tsubasa xDD

Mungkin segitu aja dari saya...

- Sekian dan Trimakasih -

Hanamichi - Co'Commander
 

Admin Bio's [Rinshin]














Name (Real Name) : Lia Inaba
Umur/Age : 17

Date of Birth : 9 Desember 1994
Asal : Bogor, Jawa barat
ID : RinShin
Rank : Co-Commander
Favorite Male Characters : Okazaki Tomoya (Clannad); Oreki Houtarou (Hyouka); Otonashi Io (Acchi Kocchi)
Favorite Female Characters : Furukawa Nagisa (Clannad); Matsumae Ohana (Hanasaku Iroha); Akemi Homura (Mahou Shoujo Madoka Magica)
Favorite Anime : Clannad; Mahou Shoujo Madoka Magica; Hanasaku Iroha; Natsuiro Kiseki; Angel Beats!
Favorite Songs :
a. All-Time : eufonius - Mag Mell (Cuckool Mix 2007)
b. Legends : Spy47 - TENDER KISS; t+pazolite - Unconnected.; Hommarju feat. R.Cena + hideki - Immoralist (EXIT TRANCE Ver.); Sphere - Non stop road; Veil - I miss you

Konnichiwa, Hajimemashite..
Namaku, seperti yang kusebutkan diatas, Lia.
Eto ne...
Kalau ditanya kapan aku mulai menyukai anime... mungkin sudah sejak kecil, tapi kalau ditanya kapan mulai mengerti anime, sebenarnya baru dimulai sejak aku masuk SMA, jadi pengetahuanku tentang anime bisa dibilang masih dangkal ^^;
Sampai sekarang, aku masih penasaran akan nama anime pertama yang tak sengaja kutonton di RCTI pada hari minggu. Karena hanya melihat sepotong dan hanya satu episode itu saja, aku sama sekali tidak tahu apa nama anime itu..

Sebelum masuk SMP, aku belum mengenal internet, dan sebelum beranjak ke kelas 8, aku selalu menonton anime yang ada di TV saja, walau hanya beberapa yang teringat. Saat kelas 8, aku mulai mendownload Naruto, karena seri yang ada di TV selalu berulang, namun berhenti tak lama kemudian karena serinya terlalu panjang. Aku pertama kali mendengar kata "otaku" saat kelas 9, saat aku bertemu seorang teman sekolah yang ternyata adalah seorang otaku.

Anime pertama yang merubahku menjadi seorang otaku adalah Clannad. Itu adalah anime yang paling berkesan untukku. Setelah itu, aku mulai mendapat banyak teman otaku di Facebook dan game jejaring sosial bernama TinierMe, dan berkat mereka, aku mendapat banyak rekomendasi anime. Setelah itu, barulah aku mulai mempelajari sedikit demi sedikit tentang otaku, anime, dan hal - hal berbau Jepang. Seakan aku ingin semuanya ala Jepang.

Eh, lho.. kenapa jadi curhat ^^;a

Keikutsertaanku dalam page ini dimulai sekitar... ah, aku lupa.. tapi itu belum lama. Saat itu, Anime Online masihlah "Anime Online", dan sepertinya saat itu admin Alice bisa dibilang adalah yang paling aktif diantara yang lainnnya, dan yang selalu bisa mengembalikan mood ceria AO. Dalam waktu yang sebentar itu, aku diundang untuk menjadi admin AO. Awalnya aku menolak, namun kemudian kuterima. Pekerjaan sebagai admin itu tidak semudah kelihatannya, karena sebuah page, apalagi yang terdiri dari banyak member, membutuhkan kerja keras, ketelitian, dan terutama kesabaran. Dalam melayani para member tidak diharuskan tegas, berbicaralah layaknya seorang teman, namun harus tetap mengikuti peraturan yang ditetapkan, baik untuk admin maupun untuk member.

To make things short, kalau dibandingkan dengan yang lain, aku bisa dibilang masih beginner, pemula, belum apa - apa. Tapi, ketertarikanku terhadap anime bukanlah sesuatu yang bisa dilupakan.

"I'm an otaku and I'm proud!"

Kira - kira begitu kisahku (di dunia otaku dan AO)
Bila ini membingungkan, kalian bisa bertanya apapun mengenai diriku ^^

Sore ja, mata ne~

Co-Commander
- RinShin
"Our thoughts, with a tender kiss" ave;new feat. Sakura Saori - True My Heart
 

Admin Bio's [Sakamoto]



 















Name (Real Name) : Billy rizki jhonathan

Umur/Age : 14-15


Date of Birth : 6 september 1997

Asal : Karawang, Jawa barat

ID : Sakamoto

Rank : Security

Favorite Male Character :
Sakamoto Tatsuma (Gintama)
Sakata Gintoki (Gintama)
Shinagawa Daichi (Flunk Punk Rumble)

Favorite Female Character :
Tsukuyo (Gintama)
Ikaros (Sora no otoshimono)

Favorite Anime : Gintama

Favorite Song :
Kaze no gotoku (Inoue joe)
Wonderland (FliP)

Perkenalkan, nama asli ane Billy rizki jhonathan, biasa dipangil bil atau dengan huruf I (singkat yah~)

Boleh dibilang ane satu-satunya anak di kampung yang lebih suka internetan ketimbang main bola (curhat dikit)

Jabatan ane di page ini sebagai Security alias keamanan, meski begitu ane merasa senang bisa menjadi admin di page yang sudah besar seperti ini :)

Mulai suka anime......... entahlah, seinget ane dulu anime yang tayang di TV itu Jigoku sensei nube (lebih suka manggil "tangan setan"), trus Ghost in school (gak inget judulnya, yang ane inget ada karakter yang pake penutup mata, klo penutup matanya di geser ke mata kiri, sifatnya jadi baik, begitu pula sebaliknya)

Anime kesukaan ane itu Gintama, soalnya anime ini memiliki semua hal yang ane suka, mulai dari Action, comedy, ampe drama yang bikin air mata menetes (wakakakakak lebay deh)

Keluarga ane sederhana aja, namanya juga orang kampung, jadi klo ane bahasanya sering gak jelas, maklum aja, gak terlalu fasih berbahasa indonesia :)

Mohon supportnya yah~
 

Admin Bio's [ Al ]














Name (real name) :
Aldo ferdiansyah
Umur/Age : 17
Date of Birth : 06 April 1995
Asal : Pandeglang,banten
ID : Al
Favorit Male Character : Monkey d luffy (One piece)
Favorit Female Character : Nana / seven (Area no Kishi)
Favorit Anime : One Piece
 Favorit Song : Payphone (maroon 5)

Hallo
Nama saya Aldo (panggilan) saya berumur 17 tahun
dari kecil suka banget sama anime gatau kenapa mungkin karena gambarnya kali XD

Anime Favorit saya adalah One piece
tapi dari kalo anime paling favourite tsubasa karena dari sd ampe smp masih ada tuh

Mungkin segitu aja dari saya...

- Sekian dan Trimakasih -
 

Chapter 7 # Break Up and New Darkness

Tanpa basa-basi, Ritsu menampar Saeko.
*plak
Sai dan Kouichi terkaget melihat apa yang terjadi, karena ini baru pertama kalinya.
“Kenapa kau tidak sekolah?” tanya Ritsu dengan muka marah.
“Aku…” Saeko tidak bisa menjawab. Karena Saeko melihat Ritsu yang menangis.
“Rin dan Len mati, dan saat itu hanya kau yang tidak ada… apa kau tidak menghormati kematian mereka? Dimana Saeko yang akan selalu menemaniku disaat aku senang maupun sedih hah?” Ritsu bertanya kembali pada Saeko.
“Maafkan aku Ritsu, aku tidak bermaksud begitu… aku hanya…” perkataan Saeko terpotong oleh Ritsu.
“Hanya apa? Rin dan Len adalah orang yang baik, sangat baik…” timpal Ritsu.
“Tapi…” kembali, perkataan Saeko tidak sampai akhir, Ritsu menimpalnya lagi.
“Tapi apa?” tiba-tiba Kouichi ikut campur.
“Sudah, sudah… tetangga Saeko melihat kita, itu tidak bagus…” ujar Kouichi.
“Oke, cukup… kita sudah pada akhirnya Busujima… aku tidak akan mengenal siapa dirimu lagi…” kata Ritsu mengakhiri pembicaraan.
“Ritsu… kau…” kata Saeko, Ritsu pun pergi dari rumah Saeko tanpa pamit.
“Maaf, Saeko sepertinya aku harus pulang juga… Ayo Kouichi…” Sai pamit kepada Saeko.
“Maaf ya Saeko…” tambah Kouichi.
Mereka pun pulang ke rumahnya masing-masing, Saeko juga kembali kedalam rumah, dan pergi ke kamarnya.
*brug
Saeko berbaring di kasur dan menutupi mukanya dengan bantal, lalu menangis.
“Aku tidak tahu, akan berakhir seperti ini… ternyata kenikmatan ini berakhir dengan tragis…” kata Saeko.
“Siapa bilang? Ini baru permulaan Saeko…” balas dirinya yang lain.
“Kau tidak melihat tadi? Saeko mulai menjauhiku…” gertak Saeko.
“Aku tahu itu, tapi kehidupan seperti itu bertolak belakang dengan nikmat yang kamu sering rasakan selama ini ketika mengoyak-oyak tubuh…” dirinya yang lain membalasnya lagi.
“Aku mencintai Ritsu, dia merupakan teman yang selalu bersamaku, aku tahu Saeko orang yang sangat sensitif… tapi jika aku kehilangan dirinya… aku seperti debu yang berarti…” kata Saeko.
“Mencintai seseorang berlebihan itu akan membuatmu terjatuh lebih sakit… itulah yang kau rasakan sekarang ini…” Perkataan dirinya yang lain membuat Saeko terdiam, dan tidak bisa berkata apa-apa. “Sekarang hanya kita berdua… kita akan membuat kehidupan baru… sesuai dengan hasrat dan apa yang kamu sesungguhnya inginkan… turutilah apa kata-kataku, maka kau akan merasakan nikmat yang kamu nanti-nantikan…” rayu dirinya yang lain.
“…….” Saeko terdiam.
“Hmm? Bagaimana?” rayunya lagi.
“B, baiklah….” Akhirnya Saeko menurut.
“Bagus… dimulai dari sekarang kau harus menurut apa kata-kataku” balasnya.
Dari situ, Saeko merubah kehidupannya, menuju jalan yang lebih gelap, dan lebih gelap lagi. Dirinya yang lain membawa Saeko ke arah yang salah, namun Saeko tidak bisa berbuat apa-apa, Saeko hanya menurut.
Malam pun akhirnya tiba, dan dirinya yang lain dengan Saeko sedang merencanakan sesuatu. Mereka sedang memilih baju untuk pergi ke suatu tempat. Setelah Saeko mencari baju-baju yang cocok, akhirnya Saeko mempunyai satu yang pas, jacket kulit hitam, baju ketat dan mini jeans serta fishnet (jaring) dan juga Saeko tidak lupa membawa pisau bedah kesayangannya. Saeko mulai memakainya, dan mulai bertanya.
“Kemana kita akan pergi?” tanya Saeko ke dirinya yang lain.
“Kau juga akan tahu nanti… kita akan mendapatkan uang yang banyak” jawab dirinya yang lain.
Lalu tepat pada malam hampir larut, Saeko mulai pergi keluar rumah, dan mengunci rumah. Dirinya yang lain membawanya menuju sebuah tempat, tidak lain adalah sebuah bar. Saeko bertemu dengan seorang penjaga bar yang terlihat kasar dan sangat, tapi memakai jas dan tertata rapi.
“Kau masih kecil, berapa usiamu?” tanya penjaga pintu.
Saeko terdiam malu-malu.
“Biar aku yang ambil alih sekarang Saeko” ucap dirinya yang lain.
Kemudian dirinya yang lain mengambil alih.
“17, memang kenapa?” jawab Saeko dengan kasar.
“Kau dibawah umur… sana pergi…” kata penjaga pintu mengusir.
“Memang kenapa jika aku dibawah umur, aku punya banyak uang, dan aku seorang alkoholik…” balas Saeko dengan galak.
“Eeehhh, baiklah…” akhirnya si penjaga pintu itu membolehkan Saeko masuk.
Akhirnya Saeko masuk kedalam, melihat banyak pria-pria berdasi, sepertinya dari kalangan pengusaha dan orang-orang kaya.
“Aku tidak suka tempat ini…” kata Saeko yang asli.
“Kita akan mendapatkan uang yang banyak…” balas dirinya yang lain.
“Apa kau akan menjual tubuhku?” tanya Saeko dengan kaget.
“Aku pun tidak mau jika melakukan itu, kau lihat saja…” jawabnya.
Lalu Saeko pun duduk dan memesan minuman. Tiba ada seorang pria mendekati Saeko dan duduk disebelahnya.
“Kamu mau memesan apa?” tanya pria tersebut.
“Aku baru saja ingin memesan, aku pesan Whiski saja…” jawab Saeko.
“Hmm… sepertinya kau… masih muda… dan perawan…” kata pria tersebut dengan nada yang mabuk.
“Ya, memang kenapa?” Saeko bertanya.
“Hmm… sempurna… maukah kau…” lalu si pria itu berbisik kepada Saeko.
*ssshhh
“Hmm… itu ya… baiklah… tapi aku tidak mau di dalam ruangan… aku lebih suka diluar, bagaimana?” Saeko menyetujuinya “namun, kamu punya uang berapa?” Saeko bertanya tentang uang yang dimilikinya.
Pria itu mengeluarkan uangnya, dan terlihat banyak sekali, namun Saeko menawarkan yang lebih tinggi.
“Hmm… itu masih kurang…” respon Saeko.
“eh? baiklah…” orang itu mengeluarkan lagi.
“Baiklah…” akhirnya Saeko dan orang tersebut pergi kebelakang ruangan dan menuju pintu belakang, karena di dalam bar itu ramai sekali, jadi tak ada satupun yang memperhatikan mereka berdua. Mereka pun berada di gang belakang bar tersebut. Orang tersebut mulai mendekati Saeko dan mulai menciumi serta menjilati leher Saeko.
Namun dibalik itu semua, tanpa disadari orang tersebut, Saeko mengantongi pisau bedah, Saeko mulai mengodok kantongnya lalu mengeluarkan pisau bedahnya tanpa sepengetahuan orang itu. Kemudian Saeko mengangkat tangannya dan dengan cepat, Saeko menusukkan pisau bedah itu kepala orang itu.
*cleb
Orang itu terkapar dan tak sadarkan diri karena pisau bedah Saeko mencapai otaknya, lalu saat orang itu terkapar, Saeko menggorok lehernya tepat di urat nadi untuk memastikan bahwa orang itu mati. Lalu Saeko mengambil uang yang ada di orang tersebut. Sesudah itu, Saeko mengantonginya, tapi Saeko ketahuan, oleh seorang anak muda lebih muda darinya seperti anak jalanan tak jauh darinya karena berpapasan, tanpa basa-basi, Saeko melemparkan pisau bedahnya kearah kepalanya, dan pisau itu pas menancab di kepala anak itu, kemudian Saeko berlari ke anak itu, dan mengambil pisau bedahnya, kemudian ia kabur dari tempat tersebut.
“Itu tadi hampir saja…” kata Saeko yang lain sambil berjalan menjauhi tempat tadi.
“Kau memang gila…” kata Saeko yang asli.
“Kita akan gunakan uang ini untuk sesuatu yang lebih penting, lebih modern, untuk membunuh seseorang…” balas Saeko yang lain.
Saeko pun berjalan pulang ke rumahnya. Karena jalanan sudah sepi, jadi tidak ada yang memperhatikan atau curiga.

Created by Rein Zukaichi & Upload by Aldo Ferdiansyah
 

Chapter 6 # It’s started!


Di sisi lain, Len merasa tidak enak, karena Rin tidak pulang ditambah waktu sudah malam sekali. Lalu Len pun mengirim SMS pada Handphone Rin.
“Rin, kenapa kau belum pulang? Apa yang kau lakukan?” isi SMS Len pada Rin.
SMS tersebut terkirim pada handphone Rin, karena Rin sudah mati, Saeko mendengar suara getaran dari tas yang Rin bawa. Saeko membuka tas tersebut dan mengambi
l Handphone milik Rin, Saeko pun membaca SMS tersebut.
“SMS dari saudara kembarnya kah?” tanya dirinya yang lain.
“Ya…” jawab Saeko.
“Ini adalah kesempatan bagus untuk membunuh mereka berdua…” balas dirinya yang lain.
“Bagaimana?” Saeko bertanya pada dirinya yang lain.
“Kau berpura-pura menjadi Rin, dan membalas SMS Len, agar dia datang kemari…” jawabnya.
“Baiklah…”
Saeko pun membalas SMS Len.
“Len, tolong aku… ternyata aku diculik dan dibawa ke gedung sekolah lama dan berada di kelas 2-1, mereka ingin memperkosaku… tolong Len, aku tidak bisa melarikan diri… mereka sedang berada diluar pintu bersiap untuk memperkosa ku… Len tolong aku… tolong aku…” isi SMS Saeko pada Len.
SMS dari Saeko membuat Len kaget dan langsung bergegas tanpa pikir panjang, dia langsung berlari ke sekolah. Setelah beberapa menit, Len datang kesekolah dan langsung berlari ke arah gedung sekolah sama.
Setelah berlari-lari, akhirnya Len sampai ke gedung, Len melihat gedung tersebut sepi, dia takutnya Rin pingsan di dalam, Len pun kembali berlari.
Disamping itu, Saeko mendengar langkah kaki Len yang mendekatinya, Saeko langsung bersiap untuk menyerang Len ketika ia masuk.
Len telah sampai di depan ruang kelas yang agak gelap dan langsung membuka pintu. Len pun masuk dalam ruangan, dan melihat tubuh Rin yang tergeletak dan tidak mempunyai mati serta bermandikan darah.
“RIIIIINNN!!!” teriak Len kaget melihat Rin. Len mendekati tubuh Rin, Saeko pun mendekati Len juga.
“Selamat malam, Len…” kata Saeko menyapa Len dari belakang.
“Suara itu…? Apakah?” gumam Len dalam hatinya, kemudian Len berbalik badan, “Sae…” perkataan Len terputus oleh Saeko, karena saat Len membalikkan badan Saeko menusuknya dengan pedangnya tepat di perut Len.
*zleb
“Ko….” Len melanjutkan potongan katanya. Saeko menusuk lebih dalam ke tubuh Len.
“ggghhhhh… huuaaaaa” jerih Len sambil memuntahkan darah. Saeko pun menarik pedangnya dari perut Len.
*zzzllll
Len pun langsung tidak kuat dan hampir jatuh. Len melihat ke arah Saeko, melihat muka Saeko yang dingin dan juga tanpa emosi itu. Tanpa pikir panjang Saeko mengangkat pedangnya dan menebasnya ke leher Len. Len tidak berbicara satu kata pun kepada Saeko.
*zrettt
Kepala Len terputus karena di penggal oleh Saeko.”Selamat tinggal Kagamine, beristirahatlah dengan tenang” kata terakhir dari Saeko kepada si kembar Kagamine.
Setelah memenggal kepala Len dan membunuh Rin. Saeko langsung membersihkan semua darah di ruangan tersebut. Lalu, Saeko memasukan mata, lidah, dan kepala Len kedalam kantong plastik, dan kantong plastik itu dimasukkan kedalam tas milik Rin. Dengan segala cara yang ada, Tas milik Rin dipakai oleh Len, juga dengan segala kekuatan kebencian yang tersisa. Saeko dengan tekad yang kuat. Saeko menyeret Rin dan Len keluar gedung, dan terus menyeretnya ke arah gedung kelasnya, tanpa rasa lelah Saeko jalani, turun naik Saeko jalani.
Beberapa menit, Saeko telah sampai di kelas Rin dan Len, karena mereka satu kelas jadi tidak perlu mencari kelas lain.
Saeko masuk kedalam ruangan kelas Rin. Lalu mengeluarkan hasil pembunuhanya, setelah itu Saeko menempatkan Rin dan Len di tempat duduknya masing-masing dengan posisi duduk. Len duduk dibelakang Rin.
Lalu kepala Len yang terpenggal, di simpan di atas mejanya Len dengan kedua tangan Len memegang kepalanya. Sementara itu, Rin duduk sambil tertunduk, dan tangannya memegang kedua matanya, lidahnya di taruh di atas mejanya. Setelah selesai, Saeko pergi meninggalkan kelas dan langsung berjalan keluar gedung sekolah.
“Aku tidak tahu dengan apa yang aku rasakan…” gumam Saeko kepada dirinya yang lain.
“Hmm? Apa maksudmu…?” dirinya yang lain heran.
“Aku seperti merasakan sebuah kesenangan tersendiri ketika membunuh kedua Kagamine itu, tapi aku juga merasakan rasa bersalah serta rasa takut…” jawab Saeko.
“Mana yang lebih banyak kau rasakan…?” dirinya yang lain bertanya lagi.
“Aku… lebih banyak merasakan senang…” Saeko kembali menjawab.
“Itulah sikap alami darimu… kau adalah pembunuh yang asli… darah kekejaman ada dalam dirimu…” balas dirinya yang lain.
“Bagaimana jika kita ketahuan?” kali Saeko yang bertanya.
“Tenang saja… aku sudah memastikan tidak ada jejak kita…” jawab dirinya yang lain. “Apa kau ingin melanjutkan ini?” dirinya yang lain berbalik tanya.
“Aku tidak tahu… aku sepertinya ingin… tapi tidak tahu siapa selanjutnya…” jawab Saeko dengan ragu-ragu.
“Baiklah, kita tunggu saja…” ucap dirinya yang lain.
“Aku sepertinya besok tidak akan sekolah, aku sangat ngantuk, jadi kemungkinan aku akan lebih banyak tidur untuk hari ini…” kata Saeko mengakhiri pembicaraan. Saeko pun berjalan pulang di tengah malam.
Keesokan harinya, seorang murid yang sekelas dengan Rin dan Len kaget melihat mayat Rin dan Len yang mengenaskan.
“WAAAAAAA!!!!!” teriak seorang murid perempuan.
“Ada apa ada apa?” kata murid yang lain.
“Rin? Len?” lalu banyak murid berdatangan ke kelas Rin dan Len, ada yang menangis ada yang muntah dan ada juga yang shock melihat betapa mengenaskannya Rin dan Len.
Sampai seorang guru dan beberapa staff datang ke kelas itu, lalu memanggil polisi serta ambulans untuk membawa mayat Len dan Rin.
Setelah kejadian tersebut, Saeko tidak sekolah jadi tidak mengetahui mayat Rin dan Len yang mengenaskan menjadi bahan pembicaraan. Sekolah sudah berakhir, hari itu diiringi oleh rasa-rasa yang aneh. Sedang polisi serta pihak berwajib datang ke ruang kepala sekolah serta wali kelas dari Len dan Rin.
“Bagaimana hasil otopsinya pak?” tanya wali kelas Asuma.
“Hasil otopsi kami menunjukkan bahwa kedua korban itu murni di bunuh oleh satu orang, dan korban perempuan itu adalah orang yang pertama mati, lalu setelah itu baru si laki-laki” seorang polisi menjelaskan hasil otopsi.
“Lalu bagaimana dengan hasil penyelidikannya? Apakah ada hal-hal yang mencurigakan…?” Asuma kembali bertanya.
“Setelah kami menginvestigasi seluruh sekolah ini termasuk gedung sekolah lama, sepertinya si pembunuh kali ini orang yang sangat pintar, dia tidak meninggalkan satu jejakpun bahkan sidik jari ataupun helai rambut yang terjatuh… pembunuh kali ini mesti di awasi…” lanjut seorang polisi menjelaskan hasil penelitiannya.
“Kami telah menghubungi kedua orang tuanya, mereka sedang berada di luar negeri dan sepertinya mereka dalam keadaan shock, mereka segera bergegas untuk datang ke sini…” kata kepala sekolah Danzo.
“Baiklah pak polisi, kami harap anda dapat segera menemukan siapa pelakunya…” ucap Asuma.
“Sama-sama, kami akan melakukan sesuai kemampuan kami…” balas polisi itu.
Sementara itu, Saeko sedang berada dirumahnya, karena dia tidak sekolah. Karena dia tidak sekolah, teman-temannya pun mengunjunginya. Ritsu, Sai, dan Kouichi datang ke rumah Saeko.
*tok tok tok
“Tunggu…” kata Saeko. Lalu Saeko membukakan pintu.
*trek
“Ritsu? Sai? Kouichi?” tanya Saeko.
“Selamat sore Saeko…” sapa Sai.
“Eh, sore…” lalu Saeko melihat kewajah Ritsu, Saeko merasa jantungnya berdebar-debar saat Ritsu terlihat seperti orang yang marah kepada Saeko.

Created by Rein Zukaichi & Upload by Aldo Ferdiansyah
 

Chapter 5 #The Beginning

Dan akhirnya esok hari yang ditunggu oleh Saeko tiba. Saeko langsung berangkat dan membawa alat-alatnya dalam sebuah tas kecil seperti tas belajar. Pada saat Saeko datang ke sekolah. Alat-alat, panggung, dan dekorasi-dekorasi sudah di set sempurna. Saeko melihat berkeliling lapangan, jalan masuk sekolah, dan aula untuk melihat apa saja yang terjadi, ternyata untuk lomba ban
d di adakan di Aula sekolah yang besar, dan cosplay di adakan di panggung di lapangan sekolahnya.
Kemudian, Saeko bertanya kepada MC acara lomba band kapan band Ritsu akan tampil, ternyata band Ritsu tampil terakhir sekitar jam setengah 4 sore. Setelah bertanya, Saeko pergi ke panggung untuk melihat orang-orang yang mengikuti cosplay.
Disitu terlihat Miku yang anggun dalam costum seorang permaiuri, dan Yui terlihat memakai costum ala anak punk. Juga disitu terlihat Len, Rin dan Ritsu. Len memakai costum tuxedo, Rin memakai costum gothic yang serba hitam serta rambutnya pun yang tadinya pirang menjadi hitam, dan penampilan Ritsu seperti militer, hanya memakai celana pendek diatas lutut, sebuah jaket militer serta baret dengan warna yang sama membuat Saeko tidak bisa memalingkan pandangannya.
Saeko banyak sekali melihat orang-orang yang sangat menawan dan anggun dalam cosplay-cosplay itu. Sai dan Kouichi pun ikut berpartisipasi dengan memakai costum ala komandan pasukan perang pada jaman dahulu.
Tiba-tiba Miku dan Yui menghampiri Saeko yang terpana melihat event ini.
“SAEKOOOOOO!!!” teriak Yui mengagetkan Saeko.
“Whhhaaa…!!!” Saeko pun terkaget.
“Hahaha…” Miku tertawa melihat Saeko terkaget.
“Wah, kau cantik sekali hari ini Saeko…” sanjung Yui.
“Kau mengagetkanku saja Yui, tapi sebelumnya terima kasih…” balas Saeko.
“Eh coba lihat…” Miku mengalihkan pembicaraan.
“Apa?” tanya Yui dan Saeko bersamaan.
“Itu kak Uchiha Sasuke, dia adalah pemenang lomba cosplay dan foto terbaik setiap bulan…” kata Miku menunjuk ke arah orang bernama Sasuke.
“Wah…” kata Yui dan Saeko.
“Dia itu ganteng, keren, pintar, dan…” perkataan Miku terpotong.
“Dan ikut club Kendo…” timpal Saeko.
“Eh? Saeko bagaimana kau bisa tahu?” tanya Miku dengan penasaran.
“Hehehe, aku juga ikut club Kendo…” Jawab Saeko sambil garuk-garuk kepala.
Setelah itu Yui dan Miku harus pergi ke aula sekolah karena mereka harus terus hadir ketika acara band berlangsung, Saeko kembali menyendiri lagi.
Saeko terus berjalan-jalan melihat cosplay teman-temannya, Saeko terkesan juga malu, karena kebanyakan teman-temannya memakai cosplay yang lebih bagus darinya. Saeko hanya memakai pakaian khas jaman samurai dulu. Tapi banyak lelaki yang berpaling ke arah Saeko, karena Saeko berpakaian sangat bagus.
Namun, disisi lain hati Saeko terus memikirkan rencana untuk membunuh Rin, dia terus berfikir dan berfikir, sehingga akibat dia terus melamun sambil berjalan, ia menabrak Uchiha Sasuke, lalu Sasuke berpaling kepadanya.
*dub
“Aduh…” kata Saeko.
“Hey, kalau jalan itu…” tiba-tiba perkataan Sasuke berhenti ketika ia berbalik badan.
“Maaf maaf…” Saeko meminta maaf.
“Kau Saeko Busujima kan?” tanya Sasuke.
“Ya, kenapa?” Saeko balik tanya kepada Sasuke.
“Aku titip salam kepada Ritsu…” jawab Sasuke.
Mendengar perkataan itu membuat Saeko semakin depresi, dia terlihat murung ketika mendengar kata-kata Sasuke. Saeko menjawabnya dengan penuh rasa sedih namun ditutupi dengan senyuman.
“Baiklah…” balas Saeko.
“Hmm… terima kasih sebelumnya… aku pergi dulu…” Sasuke pun pergi bersama teman-temannya.
Saeko hanya tertunduk setelah mendengar kata-kata itu, ia merasa seperti Ritsu semakin jauh darinya. Setelah itu, Saeko melihat jam tangannya, dan ternyata sudah hampir jam 4 sore pertanda band Rin akan main di Aula untuk penutupan acara. Saeko langsung bergegas-gegas ke aula sekolah.
Setelah berlari-lari menuju Aula, akhirnya Saeko sampai dan tidak telat waktu, Saeko tepat pada saat mereka mau memulai permainannya. Saeko pun masuk ke dalam Aula dan melihat performa band Rin dari kejauhan karena sangat penuh di Aula sekolahnya itu.
Saeko pun berjalan ke tempat backstage dan melihat tas Rin tersimpan di atas tempat penyimpanan gitar miliknya. Karena suara sangat keras, semua orang tidak menyadari masuknya Saeko ke backstage, lalu Saeko menaruh surat untuk memancing Rin ke atas tempat gitarnya. Setelah menaruh surat itu, Saeko pergi keluar Aula dan menunggu Rin untuk datang ke tempat yang telah di set oleh Saeko.
13 Menit telah berlalu, band Rin yang telah membawakan 3 lagu itu disambut baik oleh para penonton. Para anggota band pun pergi ke tempat istirahat, Lalu Rin melihat surat yang ada di tempat gitarnya, dan Rin membawa ke toilet Aula untuk membaca surat itu agar tidak ketahuan oleh Len, saudara kembarnya. Dalam surat itu tertulis.
“Kepada Rin Kagamine, aku adalah fans terberat mu sejak kau masuk SMA ini, bisakah kau menemui aku di gedung sekolah lama tepatnya di kelas 2-1, aku akan memberikan sesuatu padamu… mungkin kau akan menyukainya… dan aku juga ingin berbicara sebentar padamu… TTD : Fans terberatmu…” begitu isi suratnya. Setelah selesai membaca, Rin mendatangi Len yang menunggu.
“Len, jika ingin pulang duluan, silahkan saja, sepertinya aku ada kepentingan dulu…” kata Rin.
“Baiklah, tapi jangan malam-malam…” balas Len.
“OK!”
Semua orang telah pulang karena acara telah selesai, namun Rin akhirnya terpancing oleh surat tersebut, Rin pergi ke gedung sekolah lama dan Saeko pun melihat Rin masuk kedalam, Saeko sudah menunggu sebelumnya dan sudah siap-siap untuk membunuh Rin.
Rin pun datang ke gedung sekolah lama, dan masuk ke kelas yang telah di tentukan, pada saat Rin masuk ke kelas, tiba-tiba Saeko memukul Rin dengan keras dengan bagian bawah pedangnya sehingga membuat ia pinsan dan tak sadarkan diri.
“Hehehehe, akhirnya…” tawa Saeko dengan muka seorang maniaknya ketika melihat Rin terjatuh di depan mukanya. Saeko pun menunggu waktu malam agar tidak ada seorang pun lagi di sekolahnya.
Malam hari pun tiba, Saeko sudah memakai pakaian ketat ninjanya yang terbuat dari karet atau latex untuk membunuh Saeko. Rin pun tersadarkan dari pinsan dan langsung menyadari matanya tertutup dan tangan kakinya terikat di sebuah kursi.
“Ehh…? Kenapa gelap begini? Dimana aku?” tanya Rin yang melihat kiri kanan karena matanya tertutup. Lalu Saeko membuka penutup matanya. Dan akhirnya Rin dapat melihat.
“Selamat malam, Rin…” kata Saeko.
“S, Saeko? Apa yang kau lakukan?” tanya Rin dengan gertaknya.
“Ini pertama kalinya kau menyebut namaku, Rin Kagamine…” jawab Saeko dengan arogan.
“K, kau…” Rin menggertak-gertak. “Lepaskan, lepaskan aku Saeko kau wanita brengsek… lepaskan…” kata Rin mengejek Saeko. Tanpa berfikir panjang Saeko menampar Rin dengan kerasnya.
*plak
Lalu Saeko memegang rahang Rin, dan melihat ke matanya. Terlihat di mata Rin penuh dengan ketakutan dan rasa sakit. Lalu Saeko mencium Rin tepat di bibirnya sebelum akhirnya ia mengungkapkan seluruhnya kepada Rin.
“Rin, bibirmu terasa manis… hehehe” kata Saeko setelah mencium Rin.
“Kau brengsek… cuih…” balas Rin meludahi Saeko.
Rin, sesungguhnya siapa disini yang brengsek itu…? Aku sudah lama ingin menamparmu, memukulmu, menendangmu apa pun itu… aku hanya bisa menahan dan terus menahan sehingga akhirnya aku harus tersiksa dengan batinku sendiri… tapi, hehehehe… HAHAHAHAHAHA... Akhirnya itu tercapai juga… hahahahaha” tawa Saeko dengan wajah pembunuh berdarah dingin.
“Saeko, ini bukan dirimu… sadarlah…” kta Rin dengan nada yang meminta belas kasih. Mendengar kata-kata yang keluar dengan nada ingin meminta belas kasih itu membuat Saeko kesal, tanpa berfikir panjang Saeko kembali menampar Rin dan memukulnya dengan tutup pedang dengan keras membuat Rin bocor tetapi masih sadar.
“DIAM!” Saeko pun menampar dan memukul Rin.
*plak *tak
“AAAAHHH…” Rin menjerit kesakitan. Dan Rin pun terjatuh bersama kursinya. “A, aku minta, maaf Saeko… selama ini…” omongan Rin kembali terpotong karena Saeko menendang perut Rin.
*deb
“GHH…” jerih Rin.
Saeko terus menendang-nendang Rin sehingga ia memuntahkan darah yang banyak…
“S, s, Saeko… a, a, aku, s…” belum selesai berbicara, Saeko menaruh kakinya di kepala Rin menekan luka bocornya dengan kakinya…
“AAAAHHHH…” Rin kembali menjerit kesakitan karena tekanan ke luka di kepalanya. Saeko memberdirikan Rin dengan kursinya kembali ke posisi semula. Saeko melihat Rin berlumuran darah di mukanya dan bajunya. Serta menangis kesakitan, tapi Saeko tidak peduli. Lalu Saeko mengambil pedangnya itu di meja.
“Saeko… u, untuk a, apa itu?” tanya Rin dengan nada penuh kesakitan.
“Kau akan berakhir disini…” kata Saeko sambil menodongkan pedangnya.
“TIIIIIDAAAAAAAAAAAAAKKK…………..” Rin berteriak.
*zret
Saeko tepat mengayunkan pedangnya di mulutnya ketika Rin berteriak, sehingga membuat mulut Rin terbelah dua, Saeko memotong kulit pipi dengan pedangnya itu.
Rin langsung berlumuran darah, namun masih tersadar. Lalu Saeko menaruh kembali pedangnya dan menutup pedangnya serta menaruhnya dalam tasnya, Saeko mengambil peralatan bedahnya yang telah ia persiapkan. Kemudian ia berjalan ke Rin, dan menyadari Rin masih hidup dan teradar.
“Sebentar lagi kau akan mati… Biar aku ambil lidah dan kedua matamu itu…” kata Saeko dengan nada yang sangat rendah.
Rin yang mulutnya termangap, lidahnya ditarik oleh Saeko dengan paksa sehingga Rin bergetar-getar kesakitan, lalu tanpa basa-basi, Saeko langsung memotong lidahnya.
*zlet
“gggggggggghhhhhhhh…” Rin kesakitan.
“Lidah, sudah… tenggorokan next…” kata Saeko.
“mmmm… mmmm…” Rin tidak bisa mengeluarkan kata, karena lidahnya terpotong.
Dengan cepat lagi Saeko menusukan pisau bedahnya ke tenggorokan Rin.
*jrrt
“gghhgghhgmmghhh…” jerit Rin
Darah berlumuran dari tenggorokan Rin, menodai muka Saeko. Namun Saeko hanya berwajah dingin.
“terakhir, mata…” kata Saeko.
Detik-detik terakhir Rin terlihat jelas, Rin dipaksa melotot oleh Saeko, tubuhnya sudah tidak bisa apa-apa lagi dan kaku karena darahnya terus bercucuran.
“mmmmm…. Mmmmmm…..” Saeko pun akhirnya mencongkel kedua mata Rin. Tidak lama kemudian Rin meninggal dunia karena kehabisan darah dan tensi yang sangat tinggi.
“Misi selesai…” kata Saeko dengan muka yang dingin.
“Bagus Saekoku…” kata dirinya yang lain.
Tadi adalah murni dirinya yang asli, bukan perbuatan dirinya yang lain. Rin adalah korban kekejaman Saeko asli yang pertama.

Created by Rein Zukaichi & Upload by Aldo Ferdiansyah
 

Chapter 4 # Preparing

“Sebentar lagi apa Saeko?” tanya Yui mengagetkan Saeko.
“EH? tidak, tidak hehehe bukan apa-apa… hehehe” respon Saeko.
“Eh Saeko, kau mau ikut cosplay besok?” tanya Miku yang berdiri di sebelah Yui.
“Ehhh… kapan?” tanya Saeko.
“Besok, kau tidak tahu?” Miku balik tanya.
“Astaga, aku lupa soal itu…” jawab Saeko dengan menepak dahinya.
“Kau akan ikut kan?” tanya Yui yang memohon pada Saeko.
“Eeeehhh, aku tidak tahu… aku…” perkataan Saeko terpotong oleh Miku.
“Ritsu akan cosplay juga lho…” rayu Miku.
“Eh? yang benar?” Saeko mendengar perkataan Miku dan langsung terkaget.
“Yup… Aku, Miku, Ritsu, Rin dan Len akan manggung juga sebagai penghibur acara…” kata Yui sambil menunjuk Miku dan bangku Ritsu.
Tiba-tiba Saeko terdiam dan bergumam dalam hatinya.
“Saeko, ini adalah waktu yang tepat… kau bisa ikut cosplay dan…” kata dirinya yang lain yang belum selesai berbicara.
“Aku tahu, ini adalah saat yang aku tunggu-tunggu…” timpal Saeko.
“Baiklah, aku akan memilih costum yang pas untukmu…” balas Saeko.
Miku dan Yui merasa aneh, Saeko melamun kembali.
“Saeko?” panggil Miku sambil melambaikan tangan di depan muka Saeko.
“Eh maaf maaf, aku hanya kurang tidur jadi sering melamun… hehehe…” respon Saeko.
“Kau jadi ikut kan?” Miku kembali bertanya.
“Ehh, baiklah…” jawab Saeko positif.
“Yes, dan jangan lupa nonton kita manggung ya Saeko…” Yui mengingatkan Saeko untuk menonton mereka manggung.
“Hmm hmm… ini akan asyik…” balas Miku.
“Baiklah… hehe” kata Saeko.
Saeko setuju akan ikut cosplay keesokan harinya bersama Miku, Yui, dan Ritsu. Miku adalah seorang gadis periang yang juga bintang kelas serta model di kelasnya, dia merupakan teman SMP dari Ritsu dan Saeko. Yui adalah sahabat dari Miku, mereka terus bersama dari mereka kanak-kanak. Mereka berdua selalu bercanda ria dan mereka juga yang paling ribut dikelasnya.
Disisi yang lain, dari kejauhan, Kiba, yang pernah dilukai oleh Saeko secara fisik terus mengamati Saeko, Kiba ingin balas dendam atas apa yang Saeko lakukan kepadanya, luka yang di pipinya masih membekas dan tidak bisa hilang. Suatu saat Kiba berharap ada peluang untuk membalas dendam kepada Saeko.
Bell pulang sekolah pun bordering, SMA tempat Saeko bersekolah akhirnya berakhir dan para murid diperbolehkan untuk pulang. SMA tempat Saeko bersekolah berakhir tiap pukul 4 sore. Saat akan pulang sekolah, Saeko dan Ritsu berencana untuk pulang sekolah bersama dan pergi kerumah Saeko untuk merencanakan cosplay apa yang akan mereka kenakan, namun Rin dan Len menghadang di jalan mereka.
“Ritsu…” kata Rin menghentikan langkah Ritsu dan Saeko.
“Rin? Len? Ada apa?” tanya Ritsu.
“Sore, Len, Rin…” sapa Saeko. Saeko berusaha menyapa Rind an Len tiap bertemu mereka, namun tidak ada respon positif dari mereka berdua.
“Ritsu, apa kau lupa…?” tanya Rin.
“Eh… apa ya?” Ritsu terlihat bingung.
“Kita ada briefing dan latihan hari ini… Miku dan Yui sudah berada di jalan menuju base camp kita…” jawab Rin.
“Ah… aku lupa, hari ini aku berencana untuk memilih cosplay dengan Saeko” balas Ritsu.
“Kau memilih yang mana? Kita merencanakan cosplay serta band kita yang akan tampil besok… waktu kita sedikit…” kata Rin.
“Tapi…” Ritsu memelas Rin.
“Ayo…” Rin pun menarik Ritsu dari Saeko, perbuatan Rin itu membuat Saeko semakin benci kepadanya.
“Tunggu… eh, Saeko, maaf ya… nanti malam aku kerumahmu…” kata Ritsu yang ditarik-tarik oleh Rin.
Saeko hanya melambaikan tangan, Saeko semakin benci terhadap Rin, lalu Saeko seperti tidak sabaran untuk segera menghapus Rin, Saeko sudah mengepal tangannya dengan keras. Tiba-tiba dari belakang, Sai dan Kouichi datang menuju Saeko dan menepuk pundaknya dan menyapanya.
“Selamat sore Saeko…” kata Sai sambil menepuk pundaknya.
“Eh?” Saeko terkagetkan.
“Sedang apa aku berdiam disini?” tanya Sai.
“Kouichi, Sai, k.. kau mengagetkan aku…” jawab Saeko.
“Maaf tentang itu… oh ya, kau ingin ikut dengan kami?” balas Sai.
“Eh? Kemana?” tanya Saeko dengan muka heran.
“Kami ingin ke toko cosplay, besok ada lomba kan…? Apa kau ingin ikut?” Sai mengajak Saeko untuk ikut.
“Eh… bagaimana ya…” Saeko sedikit bingung.
“Hey, Kouichi kenapa kau diam saja…” canda Sai kepada Kouichi yang disebelahnya yang dari tadi hanya diam dan malu-malu kucing.
“Eh, eh eh, y.. ya, apa k, kau mau ikut?” ajak Kouichi dengan malu.
“Maaf ya Sai, Kouichi, aku hari ini tidak bisa… maaf ya…” jawab Saeko dengan tersenyum ragu-ragu.
“Ya sudah tidak apa-apa…” balas Sai.
“Baiklah aku pulang dulu, sudah sore…. Bye Kouichi, Sai…” Saeko pergi meninggalkan Said an Kouichi.
“OK…” lalu Saeko pun pulang. “Hey, Kouichi, kau suka Saeko kan?” tanya Sai sambil berbisik-bisik kepada Kouichi.
“Eh?” Kouichi terkaget.
“Hahaha, aku bercanda, tenang saja…” tawa Sai.
Lalu kedua laki-laki itu pergi kerumahnya masing-masing. Kouichi adalah seseorang laki-laki yang sering di incar oleh perempuan dikelasnya atau dari kelas lain, dia merupakan teman sekelas Saeko, Ritsu, Miku dan Yui, namun Kouichi tidak pernah menerimanya. Sai adalah seorang laki-laki yang polos dan baik, dia sering menjadi juara dikelasnya namun hanya sering mendapatkan juara dua.
Saeko sudah sampai dirumah dan langsung pergi ke kamar mandi untuk istirahat dan membersihkan diri. Setelah itu, Saeko menjalani kehidupan seperti biasanya, rumahnya biasa sepi karena ayah ibunya dulu jarang berada dirumahnya. Setelah mengerjakan beberapa pekerjaan rumah, Saeko langsung menyiapkan pakaian-pakaian untuk cosplay besok.
“Hmmm… menurutmu aku bagus memakai baju apa?” tanya Saeko bertanya kepada dirinya yang lain sambil berkaca hanya memakai pakaian dalam dan sambil mencocok-cocokkan costum cosplaynya.
“Kita akan membunuh Rin besok kan? Jadi aku memilih untuk costum wanita berpedang…” jawab dirinya yang lain. Saeko pun memakai baju apa yang dipilih oleh dirinya yang lain. “Lihat, ini pas dengan dirimu…” sanjung dirinya yang lain.
“Ya, lumayan bagus…” balas Saeko.
“Tapi, baju seperti ini, rentan terhadap darah yang akan keluar nanti… oh ya, kau punya costum ninja yang ketat itu kan? Saat kita melakukan aksi nanti… pastikan kau bawa costum ninjamu, pedang ayahmu, serta beberapa alat bedah… kau ahli dalam bedah kan?” dirinya yang lain memberikan rencana dan saran kepada Saeko.
“Baiklah…” Saeko menurut pada perintah dirinya yang lain. Setelah Saeko mencoba costum cosplaynya, Saeko mempersiapkan alat-alat yang tadi diperintahkan oleh dirinya yang lain… “Apakah ini akan berhasil?” tanya Saeko dengan takut.
“Percaya padaku…” kata dirinya yang lain dengan percaya diri.
“Bagaimana jika kita ketahuan…?” Saeko kembali bertanya kepada dirinya yang lain.
“Untuk apa takut? Takut hanya akan menjadi bebanmu dalam menggapai tujuanmu…” balas dirinya yang lain.
Saeko sudah set dengan alat-alatnya, dan siap untuk keesok harinya. Sebelum itu dirinya yang lain memberikan kekuatan lain kepada Saeko untuk membuat tulisan yang misterius untuk memancing Rin.

Created by Rein Zukaichi & Upload by Aldo Ferdiansyah