Anime Online Version 2

Chapter 9 # Psy-war

Mereka terus mengobrol selama perjalanan, saling share satu sama lain.
“Aku turut prihatin mendengar kisahmu Saeko…” Kouichi merasa prihatin setelah mendengar kisah Saeko.
“Ya begitulah, tapi dengan kehidupan seperti itu, membuatku mandiri…” balas Saeko.
“Jika orang tuaku seperti itu, aku mungkin sudah pergi ke suatu tempat…”
“Hahaha… Kau ini bisa saja…” Saeko tertawa kecil.
“Hmm… ternyata setelah ku lihat, aku kira orang sepertimu akan sulit untuk diajak bicara… tapi setelah lebih dekat mengenaimu, kamu asik juga… anak-anak di kelas aku pikir salah memandangmu Saeko, aku akan memberitahukan teman-teman sekelas untuk lebih akrab denganmu… aku cukup kenal dengan teman-teman sekelas…” kata Kouichi yang terus bicara. Mendengar perkataan tersebut, Saeko terdiam sambil berjalan. Perkataan Kouichi juga mengundang perhatian “Inner” Saeko, dia langsung memberikan saran kepada Saeko.
“Dengar Saeko, orang ini mencoba membuatmu menjadi jinak… kau jangan terlalu mendalami perkataannya…” kata “Inner” Saeko. Melihat Saeko yang tidak merespon semua perkataannya, Kouichi menjadi heran.
“Eh? Saeko? Kau melamun?” kata Kouichi sambil melambaikan tangannya di depan muka Saeko.
“Hee? Maaf Kouichi, kali-kali ini aku kurang tidur, jadi aku sering melamun… maaf ya…” ucap Saeko yang tersadar.
Kemudian mereka telah sampai di gerbang sekolah, mereka diterima oleh murid-murid sekolah dengan dingin, lalu Kouichi ditarik oleh salah satu temannya untuk menjauhi Saeko.
“Eh, tunggu kenapa kau menarikku? Saeko tunggu ya… ” Kouichi langsung kaget ketika ia ditarik oleh temannya. Setelah cukup jauh dari Saeko, Kouichi langsung dinasihati oleh temannya.
“Kau belum tahu gossip yang beredar mengenai Saeko?” kata temannya menanyakan kepada Kouichi.
“Gosip seperti apa?” Kouichi heran.
“Menurut Kiba, Saeko suka pergi malam-malam dan bersama laki-laki yang lebih tua, dia itu seorang pelacur… kau tahu itu?” temannya memberitahukan dengan cara suara yang pelan agar tidak didengar oleh Saeko.
“Kau ini bicara apa? Saeko itu orang yang baik-baik…” Kouichi tidak terima dengan gossip yang menimpa Saeko.
“Kiba melihat dengan mata kepalanya sendiri… setelah itu dia berciuman dan saling bersentuhan…” temannya melanjutkan gossip tersebut.
“Lalu, kalian percaya pada gossip tersebut?” Kouichi mengelak lagi. Setelah Kouichi berbicara itu, teman-temannya malah diam tidak menjawab. “Sudah kuduga, gossip ini tidak ada benarnya… lagi pula kalian percaya pada si tukang gossip Kiba? Kalian cuma tidak tahu siapa Saeko itu sebenarnya… Sudahlah, aku akan ke kelas bersama dia, dia kasihan tidak memiliki teman sama sekali… oke, bye…” Kouichi meninggalkan teman-temannya dan kembali menuju Saeko. “Maaf ya membuatmu menunggu…” sapa Saeko.
“Tidak apa-apa… ayo kita ke kelas…” balas Saeko.
Mereka terus berjalan sampai ke kelas bersama-sama. Saat masuk ke kelas, mereka kembali dipandang buruk oleh teman-teman sekelasnya.
“Oy, kenapa kalian melihat kami seperti itu?” tanya Kouichi. Tapi teman-temannya tidak menjawab pertanyaan Kouichi. “Kami hanya…” tiba-tiba Saeko memegang bahu Kouichi dan memintanya untuk berhenti bicara.
“Stop Kouichi, tidak perlu dijelaskan, mereka telah mengambil takdirnya sendiri…” kata Saeko yang terlihat murung dengan wajah yang dingin. Setelah itu, Saeko langsung duduk di bangkunya yang terletak di belakang kelas dekat jendela, sedangkan Kouichi duduk di tengah kelas, 2 bangku dari depan dan di barisan ketiga dari kanan.
Pelajaran pun dimulai, karena guru sudah masuk. Di dalam kelasnya, Saeko tidak focus terhadap pelajaran dan bahkan gurunya pun tidak memperdulikannya, gossip yang menimpa Saeko menyebar cukup cepat ke seluruh sekolah. Semua murid yang berada di kelasnya terus membuang mukanya dan tidak ingin bertatapan dengan Saeko. Begitu juga dengan Kouichi yang sering dihalangi oleh teman-temannya untuk menjauhi Saeko.
Saeko merasa, dia tidak perlu ke sekolah dan tidak perlu ada di sekolah lagi. Kemudian, pada saat mata pelajaran berlangsung, Saeko pergi ke atas sekolah untuk bolos karena menurut Saeko itu percuma saja ketika ia masuk kelas, teman-temannya selalu mengabaikannya.
Disaat di atap sekolah, Saeko terus diam memikirkan sebuah rencana dengan innernya.
“Kau sedang memikirkan rencana?” tanya Innernya.
“Ya… aku sudah mendapatkan rencana…” tiba-tiba Saeko terkagetkan melihat dari atap sekolah menuju belakang sekolah di samping gudang, karena tempat tersebut sering terbengkalai. “Astaga…”
“Ini lagi kah?” Innernya mengomentari kagetnya Saeko. Saeko terus terpaku melihat Sai dan Ritsu sedang melakukan hubungan seksual di samping gudang tadi, mereka terus bersenggama dengan mulut Ritsu yang ditutupi oleh masker agar tidak menjerit begitu keras.
Lalu Saeko tambah kaget ketika ia melihat detail ke arah selangkangan dari Ritsu, Saeko melihat tidak ada darah yang menempel pada pahanya. Itu berarti Ritsu sudah melakukan hubungan seksual di waktu yang lalu.
“Tidak ada darah… itu berarti…” kata Saeko yang shock.
“Dia sudah melakukan itu sebelumnya…” balas Inner Saeko.
Saeko menggerutu, perasaan kesal, benci, sedih dan kecewa bercampur menjadi satu di dalam otaknya. Dia langsung berpaling pandangannya dari situ.
“Aku akan membunuh Sai!!! Seharusnya aku yang melakukan itu untuk pertama kalinya kepada Ritsu… tidak akan ku terima…” Saeko langsung marah dan mengepal tangannya dengan keras.
“Satu lagi, orang yang membuat semua siswa memandangmu dengan dingin… Kiba… bunuhlah dia…” Inner Saeko menambahkan.
“Tiga hari sebelum acara itu, satu persatu akan tumbang…”
READMORE
 

Chapter 8 # Despair and Anger

Sepanjang jalan menuju rumahnya, Saeko terus terlihat murung dan tidak berkata apa-apa, Saeko yang lain merasa aneh terhadapnya.
“Kenapa kau begitu murung?” tanya Saeko yang lain.
“Aku tidak apa-apa…” Jawab Saeko....
“Apa kau masih memikirikan Ritsu?” Saeko yang lain kembali bertanya.
“Begitulah, entah kenapa aku tidak bisa melupakannya, tidak sepertinya ia seperti itu kepadaku, setelah aku membunuh si kembar, dia entah kenapa berubah dan pandangan matanya pun berbeda kepadaku…” Saeko menceritakan apa yang ia rasakan.
“Aku mengerti, tapi… Jika kau terus memikirkan dirinya, kau tidak akan mendapatkan kenikmatan yang sebelumnya kau rasakan…” balas Saeko yang lain.
“Aku tau itu, tapi sepertinya perasaan ini terus mendorongku agar keluar dari kegelapan dan entah kenapa setiap aku memikirkan Ritsu, aku selalu melihat cahaya, meskipun itu sangat jauh, tetapi sepertinya sia-sia saja…” Saeko melanjutkan ceritanya tentang Ritsu.
“Hmm… Aku tidak ingin itu terjadi padamu, kau harus berubah dari kehidupanmu yang selalu tertindas itu…” Selama di perjalanan, mereka terus berbincang-bincang.
Sampai di suatu jalan, tepat di sebuah gang, Saeko melihat sesuatu yang membuat ia sangat shock dan kaget.
“Suara apa itu?” Saeko mendengar suara dari sebuah gang.
“Suara itu seperti suara mendesah… kau mau mengechecknya?” tanya Saeko yang lain untuk memastikan suara apa itu.
“Iya…” Saeko pun berjalan menuju gang tersebut dengan perlahan karena ia tidak ingin ketahuan. Setelah berjalan menuju dalam gang, Saeko terkaget dan langsung sembunyi di balik tempat sampah.
“Astaga…” Saeko shock dan kaget melihat apa yang ia lihat di gang tersebut.
“Sudah kuduga…” respon Saeko yang lain.
“Ritsu… dan… Sai? Me… mereka… A… aku tidak percaya ini…” kata Saeko yang shock melihat Ritsu dan Sai berciuman di suatu pojok dan melihat Ritsu dalam keadaan setengah telanjang.
“Ini bukan mimpi Saeko, ini kenyataan, apa kau masih tetap ingin mendapatkan dia?” timpal Saeko yang lain.
“Aku… Aku tetap tidak percaya… me… mengapa?” Tiba-tiba Saeko menjadi marah dan ingin menuju mereka berdua. “Tidak… Tidak akan aku maafkan…” kata Saeko yang sudah siap memegang pisau.
“Tunggu dulu… kita tidak boleh membunuh mereka disini… kita harus menunggu waktu yang tepat…” kata dirinya yang lain. “Mari kita pulang…” dirinya yang lain mengajak Saeko untuk pulang.
Lalu, Saeko pun berjalan perlahan keluar gang, setelah ia keluar dari gang, Saeko langsung berlari sekencang-kencangnya menujur rumahnya.
“Aku tidak percaya ini…” kata Saeko sambil berlari. “Aku tidak akan memaafkannya…”
Saeko terus berlari sambil menangis sepanjang jalan, beberapa menit kemudian dia sampai di rumahnya. Saeko langsung masuk ke rumahnya dan langsung berlari ke kamarnya serta langsung berbaring di tempat tidurnya.
“Kenapa harus seperti ini…? Aku, aku tidak menyangka dia akan seperti itu kepadaku… KENAPA? KENAPA? KENAPA?” kata Saeko sambil berteriak disertai tangisan. “Ritsu!! Dia berjanji akan selalu bersamaku apapun yang terjadi… apa karena aku membuatmu patah hati karena aku menghapus kedua orang itu hah? Kau tau betapa aku bencinya terhadap kedua orang itu, tapi kau tidak bisa meluangkan waktumu untuk bersamaku… kau lebih memilih bersama mereka…” tiba-tiba Saeko berubah menjadi sosok psikopatnya. “Jadi… jadi… hehehehehe… kau akan bertindak seperti ini hah? HAHAHAHA… lihat saja nanti apa yang akan terjadi padamu…. Hehehehe… aku kan menyerangmu… ow, ow, ow, tapi aku tidak akan menyerangmu secara langsung… pertama, aku akan menyerang hatimu terlebih dahulu… ya, ya, hahahahaha… HAHAHAHAHA… ini hebat… dengan begini, Ritsu-ku akan kembali padaku setelah semua yang dekat dengannya hilang… hahahahaha… kita lihat saja….” Kata Saeko yang dipenuhi oleh rasa amarah serta berbicara dengan nada seorang psikopat. Malam hari telah berakhir, walaupun Saeko dipenuhi rasa marah dan cemburu, dia tetap bisa tidur dengan pulas.
Esok hari tiba, Saeko berniat untuk pergi sekolah, dia tak lupa untuk menaruh pisau bedahnya di dalam tasnya. Saeko bergegas mandi dan memakai seragam sekolah lalu berangkat.
Saat ia keluar rumah, Saeko terkaget karena Kouichi ada di depan rumahnya.
“Yo… mau berangkat bersama?” Kouichi mengajak Saeko untuk berjalan bersama.
“Baiklah…” Saeko menerima ajakan Kouichi dan mereka berjalan bersama.
Di jalan mereka, terlihat diam saja, tidak mengobrol, Kouichi merasa malu dan Saeko tidak ada yang harus dibicarakan dengan Kouichi.
“Ehh… Saeko…?” Kouichi memulai pembicaraan.
“Apa?” respon Saeko.
“Tiga hari lagi, sekolah akan mengadakan pesta dansa dan melihat kembang api bersama… apa kau tahu itu?” Tanya Kouichi dengan malu.
“Umm… aku tidak tahu…” jawab Saeko.
“Jadi, begitu…”
“Memangnya ada apa?” Saeko bertanya kepada Kouichi.
“Eh… eh tidak… aku…” perkataan Kouichi terpatah-patah untuk menjawab pertanyaan Saeko.
“Hmm?”
“Aku… aku ingin kau berdansa denganku dimalam itu…” kata Kouichi dengan lantang mengatakan apa yang ia inginkan. Mendengar perkataan Kouichi, Saeko tertawa. “Eh? ko tertawa?” Kouichi merasa heran.
“Tidak apa-apa… hmm… baiklah…” Saeko menerima tawaran Kouichi dengan senyuman.
“Benarkah? T, terima kasih Saeko… Ritsu, Sai, Miku, dan kawan-kawan kita akan ada di sana juga…” respon Kouichi mendengar permintaannya diterima oleh Saeko. Kembali, mendengar perkataan Kouichi, Saeko terdiam. “Eh? ko kau malah diam? Saeko?” Kouichi berusaha membuat Saeko tersadar.
“Eh maaf, hehehe… ayo kita jalan lagi…” Saeko akhirnya sadar.
“Kau membuatku khawatir… ayo..” balas Kouichi.
Mereka pun berjalan menuju sekolah.


Created by Rein Zukaichi & Upload by Aldo Ferdiansyah
READMORE
 

Admin Bio's [TENDO]


















Name (real name): Fahans Al Farabi
Umur/age: 13 tahun
Date of birth: 21 juni 1999
Asal: Jakarta selatan
ID: Tendo
Favorit Male Character: Ciel Phantomhive (Kuroshitsuji)
Favorit Female Character: Tachibana kanade (Angel Beast)
Favofarit anime: Kuroshitsuji
Favorit song: Dancing in velvet moon (Nana Mizuki)

Hallo nama saya fahans salam kenal saya berumur 13 tahun dan pangkat saya Co-Comander saya lahir dari keluarga yang cukup berada saya mulai menyukai anime mulai dari kelas 2 sd dan anime yang pertama kali saya tonton adalah captain tsubasa lalu saya mulai nonton doraemon pokemon naruto dan kekaishi dari situ saya mulai menyukai anime lalu saya mulai membeli dvd dan komik anime dari situ saya mulai memasuki dunia anime

Mungkin segitu saja sejarah singkat saya terima kasih dan sekian

Tendo
READMORE
 

Misaka Mikoto

Nama : Misaka Mikoto
Anime : Toaru Majutsu no Index, Toaru Kagaku no Railgun
Umur : 14 tahun

Rambut : Pendek sebahu, warna coklat
Warna Mata : Coklat
Kategori : Esper
Ability : Railgun
Skill berkat abilitynya : Railgun, Lightning Spear Attack, Electromagnetic Pulse, Lightning Strike, Electromagnetism, Whip Sword/Iron Sand Sword, Hacking/Cracking, Electric-type Sensory Perception, Flight, Defense against Telepathic Manipulation
Julukan : The Railgun, The Ace of Tokiwadai, The Electromaster
Gelar yang dipegangnya : Esper level 5 terkuat ke-3 dari 7 orang di Academy City

Misaka Mikoto, salah satu karakter utama gadis dalam anime Toaru Majutsu no Index (bukan protagonis), dan merupakan karakter utama dalam anime Toaru Kagaku no Railgun (protagonis, yang menjadi fokus cerita). Gadis berumur 14 tahun yang bersekolah di sekolah elit bernama Tokiwadai Middle School, dan tinggal di asrama sekolah tersebut. Seorang Esper yang memiliki kekuatan "Railgun" atau bisa juga disebut "meriam elektromagnetik super", dengan arti kekuatannya berupa listrik.

Karena Misaka bersekolah di sekolah elit, banyak yang berpikir sifatnya layaknya "ojou-sama" (putri), namun sebenarnya, sifatnya bisa dibilang layaknya gadis tomboy. Mudah marah, sombong, dan kadang bertindak tidak sopan. Bila "digoda" oleh para berandalan, dia tidak segan untuk menghabisi mereka dengan kekuatan Railgunnya -walau fakta ini tidak banyak diketahui orang - orang disekitarnya-. Tapi, dia mudah diajak bicara dan ramah, juga tidak memandang remeh para Esper yang lebih lemah darinya. Terkadang dia menunjukkan sifat yang sangat kekanak-kanakan, egois, dan kompetitif. Juga terkadang bersikap tsundere jika dihadapkan dengan hubungannya yang tidak jelas dengan Kamijou Touma. Dikatakan mudah malu, memiliki kemampuan natural sebagai pemimpin, dan pintar karena mendapatkan ranking ke-8 di sekolahnya yang katanya pelajarannya sangat sulit. Menyukai benda - benda imut, takut serangga, dan buruk dengan pekerjaan rumah (mencuci, memasak, dll). Memiliki rasa keadilan yang kuat, dia terkadang membantu sebuah organisasi keadilan bernama Judgment. Juga dibuktikan saat dia bersedia untuk kalah oleh Accelerator demi menyelamatkan 9.969 MISAKA clone.

MISAKA clone, disebut juga "Radio Noise" atau "Sisters", merupakan clone (tiruan) dari Misaka Mikoto yang dibuat menggunakan sampel DNAnya. Misaka yang menyumbangkan DNAnya ditipu dengan diberi alasan bahwa hal itu nantinya akan berguna untuk pengobatan. Tujuan pembuatan MISAKA clone ini adalah untuk eksperimen "Level 6 Shift". Dengan kata lain, MISAKA clone yang berjumlah 20.000 (dua puluh ribu) ini ditujukan untuk melawan Esper level 5 terkuat, Accelerator, dan kalah, agar Accelerator bisa mencapai Level 6, yang seharusnya tidak ada (karena Level 5 adalah level tertinggi disana). Setelah mengetahui kebenarannya, Misaka langsung bertekad untuk menyelamatkan para "Sisters" ini, sampai - sampai rela mengorbankan dirinya sendiri (namun dihentikan oleh Touma). Wujudnya benar - benar mirip dengan Misaka yang asli, kecuali para Sisters ini menggunakan goggles untuk mendeteksi elektron, dan menggunakan celana dalam yang berbeda dengan Misaka, matanya juga terlihat seperti tak bernyawa. Sifatnya juga berbeda, lebih tenang, dan saat berbicara selalu menambahkan "MISAKA menjelaskan" atau "kata MISAKA" seolah sedang mendeskripsikan apa yang dia lakukan. Lalu, ada satu "Sisters" yang tidak dimasukkan dalam daftar ke 20.000 clone, dinamai Last Order. Berbeda dengan Sisters yang lain, Last Order terlihat bagaikan versi anak - anak dari Misaka, matanya pun tidak seperti para Sisters. Saat berbicara sama seperti Sisters yang lain, hanya saja dia menyebutkan "MISAKA" dua kali. Walau memiliki tubuh dan sifat seperti anak - anak, Last Order adalah "Control Tower" (Pusat, Admin) dari "MISAKA Network", semacam jaringan elektromagnetis yang menghubungkan pikiran dari semua Sisters.

Kembali ke Misaka, dia masuk ke Academy City sejak kecil, dan mempelajari kemampuannya sebagai Railgun dari nol, menjadikannya kandidat yang tepat untuk eksperimen "Level 6 Shift". Dengan kata lain, dia mengasah kemampuan Railgunnya sejak level 0 sampai sekarang, level 5.

Beberapa orang yang dekat dengannya diantaranya :

Kamijou Touma, laki - laki yang merupakan protagonis dalam Toaru Majutsu no Index. Esper level 0 dengan kemampuan yang dinamai "Imagine Breaker" yang fungsinya melenyapkan kekuatan apapun asalkan disentuhnya. Misaka menyukai Touma sejak lama, tapi membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyadarinya.

Shirai Kuroko, best friend Misaka yang merupakan teman sekamarnya. Seorang member Judgment yang merupakan Esper level 4 dengan kemampuan Teleport. Karena Misaka dijauhi oleh para murid di sekolahnya akibat dari rankingnya, persahabatannya dengan Kuroko tak ternilai. Kuroko sering sekali "menempel" pada Misaka dan sering memikirkan dan mencoba melakukan tindakan "ngeres" padanya.

Index, gadis yang menjadi karakter utama dalam Toaru Majutsu no Index. Seorang magician yang menyimpan isi 103.000 grimoire (semacam buku magician) dengan nama panjang Index Librorum Prohibitorum. Misaka menganggapnya rival dalam hubungannya dengan Touma.

Misaka 10032, salah satu Sisters (MISAKA clone). Misaka menganggapnya dan semua MISAKA clone sebagai adiknya. Merasa bersalah karena telah membiarkan eksperimen berjalan, dan bersedia mati demi menyelamatkan mereka. Misaka terkadang merasa cemburu saat para Sisters mendekati Touma.

Kekuatan Misaka pada umumnya meliputi manipulasi elektromagnetis. Saat menggunakan Railgun, dia memakai koin sebagai medium, dan "mengirim"nya dengan kecepatan 3 kali lebih cepat dari kecepatan suara. Dikatakan bahwa kekuatan listriknya bisa mencapai 1.000.000.000 volts (satu milyar volts). Dia juga bisa menggunakan kekuatannya sebagai magnet, dan sebagai sensor. Juga bisa digunakan untuk hacking/cracking dan membuat petir. Dengan "formula" yang benar, dia dapat membentuk pedang atau cambuk dari pasir besi, dan membuat sayap dari uap air untuk terbang.

Sumber : What I know + more materials at toarumajutsunoindex.wikia.com
Gambar : (dari kiri ke kanan) MISAKA Clone (Sisters, sepertinya Misaka 10032), Last Order (MISAKA Clone ke 20.001), Misaka Mikoto.

Bila ada yang kurang tepat, silahkan disampaikan.
Bila menurut kalian biografi ini menarik, jangan ragu untuk men-sharenya ^^

- RinShin
READMORE
 

Otonashi Io

Nama : Otonashi Io
Anime : Acchi Kocchi
Rambut : Hitam Pendek

Warna Mata : Hitam, memakai kacamata
Special Trait : Baik, Disukai binatang terutama kucing, Dapat memutarkan benda seperti pensil menggunakan jari - jarinya dengan kecepatan luar biasa, Terkadang bersikap layaknya seorang gentleman, Tak sadar akan perasaan cinta padanya, Kuat, Kemampuannya terkadang tak masuk akal.

Otonashi Io adalah karakter utama laki - laki pada anime Acchi Kocchi. Laki - laki yang masuk ke sebuah SMA (bernama Nekoge?) ini memiliki empat orang sahabat, yaitu Miniwa Tsumiki, Haruno Hime, Katase Mayoi, dan Inui Sakaki. Mungkin karena kedekatan mereka pula, Io memanggil keempat sahabatnya ini dengan nama depannya (bukan nama keluarga), walau Mayoi dan Hime tetap memanggilnya "Io-san".

Memiliki bentuk fisik "lelaki ideal", sepertinya banyak gadis yang suka pada laki - laki bermata hitam dan memakai kacamata ini. Alasan lain mungkin karena, terkadang dia menyebutkan kalimat yang benar - benar membuat wanita jatuh hati (misalnya : "hanya melihat senyummu saja, itu sudah cukup untukku"). Tsumiki adalah satu contoh gadis yang tergila - gila padanya, walau karena sifatnya yang "tsundere", aksinya terkadang malah menjadi bencana.

Selain disukai pada gadis, para hewan pun ternyata menyukai Io, terutama kucing (Tsumiki juga sering bersikap seperti kucing, nyan :3 ). Dalam satu scene, pernah terlihat Io dikerubungi oleh banyak sekali kucing, bahkan satu kucing yang kebetulan ada di atas kepalanya begitu menurut hingga frisbee yang dilempar Io pun dikejarnya. Lalu ada juga scene saat Io dan Sakaki berlomba menangkap ikan (koi?) dalam festival musim panas, tanpa harus melakukan apapun, para ikan melompat ke dalam wadah yang dipegangnya.

Kemampuan yang dimiliki Io kadang terlihat tak masuk akal atau berlebihan. Seperti saat dia sedang memutarkan pensil/pulpen dengan jari - jarinya, kecepatannya seakan pensil itu akan terbang layaknya baling - baling apabila dilepaskan. Juga saat festival musim panas, hanya dengan satu sentuhan dia membuat Sakaki terkapar. Pada malam yang sama, saat mencoba membuat pahatan dari batu berbentuk kotak yang tipis (aku tidak tahu apa nama permainan ini ^^;a), dia membentuk sebuah figur manusia yang sedang memegang gitar (sepertinya itu Hirasawa Yui, K-ON!) hanya dengan satu sentuhan jari.

Untuk hubungan Io dengan Tsumiki sendiri sepertinya selalu "menggantung", karena walaupun Tsumiki mencoba untuk membuatnya sadar, pada akhirnya berujung pada kegagalan. Walau begitu, terkadang aksi yang dilancarkan Io kepada Tsumiki bisa "membuatnya K.O."

Maaf bila ini terlalu pendek. tapi bila ada kritik, saran, atau pendapat, silahkan disampaikan di comment ^^

- RinShin
READMORE